Dark/Light Mode

Semarakkan Kuliner Minang

Sekjen DPD Hadiri Pembukaan Restoran Garuda Cabang XIX

Rabu, 10 Juli 2019 22:40 WIB
Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek (tengah baju merah) menghadiri syukuran pembukaan Restoran Garuda Cabang XIX di Cikini, Jakarta, Rabu (10/7). (Foto: Humas DPD RI).
Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek (tengah baju merah) menghadiri syukuran pembukaan Restoran Garuda Cabang XIX di Cikini, Jakarta, Rabu (10/7). (Foto: Humas DPD RI).

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek menghadiri syukuran pembukaan Restoran Garuda Cabang XIX - Cikini Raya, yang bertempat di Jalan Cikini Raya No. 26 (Depan TIM) Jakarta Pusat, Rabu (10/7). Reydonnyzar “Donny” Moenek mengapresiasi atas dibukanya Restoran Garuda Cabang XIX.

Hadirnya Restoran Garuda Cabang ke XIX - Cikini Raya merupakan wujud nyata dari pengembangan wirausaha dalam menggapai peluang bisnis.

“Kehadiran Restoran Garuda juga semakin menyemarakkan dunia kuliner, khususnya kuliner minang dan sekaligus membuka lapangan pekerjaan bagi putera puteri daerah,” ujar Mantan Penjabat Gubernur Sumatera Barat tersebut.

Dia melanjutkan, kehadiran Restoran Garuda ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan asli daerah melalui pajak restoran.

“Bisnis kuliner tidak ada habisnya, akan selalu ada pengunjungnya meskipun banyak usaha lain di bidang kuliner. Yang terpenting adalah meningkatkan kualitas cita rasa masakan serta membangun jaringan yang lebih luas agar usaha dimaksud mampu bertahan” tukas Mantan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri.

Baca juga : UU Pelayaran Kurang Efektif, DPD Susun RUU Perubahan

Seperti diketahui, sejarah berdirinya Rumah Makan Garuda sejak tahun 1976 diawali dengan niat pendirinya, almarhum H. Bakhtar, untuk banting setir dari pedagang kain menjadi juragan bisnis kuliner.

Kini, di bawah pengelolaan generasi kedua RM Garuda memiliki 19 outlet, 16 outlet di kota-kota besar Indonesia dan tiga outlet di Singapura.

Zulhelfi, SE, yang mengambil operasional RM Garuda sejak sang pendiri meninggal pada 199. RM dan Buffet Garuda didirikan sejak tahun 1976 oleh almarhum H. Bakhtar.

 

Cikal bakal pendirian berawal dari niat Bakhtar untuk banting setir dari kegiatan sehari-harinya yang berjualan kain di Pasar Perniagaan. Menyadari kondisi perdagangan kain yang semakin menurun, maka Bakhtar memberanikan diri untuk mempelajari bentuk bisnis yang lain.

Baca juga : DPD Bahas Pembentukan Daerah Baru di Provinsi Sumatera Tenggara

Sebelum menjalankan bisnis rumah makan, pendiri melakukan perjalanan ke Palembang untuk berguru kepada adiknya yang telah menjalankan bisnis rumah makan.

Sekembalinya dari sana, Bakhtar mulai menjalankan bisnis rumah makan pertamanya di Jalan Pemuda. Saat itu, bangunan yang digunakan masih bangunan sewa dan sang istri, Yulinar juga ikut membantu di dapur untuk memberi pengarahan menu kepada juru masak.

Konsentrasi ke masakan Minang karena latar belakang Bakhtar yang berasal dari Padang. Untuk menambah permodalan, di awal usahanya Bakhtar melakukan join dengan adiknya.

Namun di tengah jalan, terjadi pemisahan di tahun 1990 dan berdiri sendiri hingga saat itu. Sejak Bakhtar meninggal di tahun 1995, saya mengambil alih seluruh operasional RM Garuda.

Sama seperti usaha lainnya, RM Garuda didirikan juga dengan penuh perjuangan. Mulai dari sepinya pengunjung di tahap awal hingga sulitnya keuangan untuk mendanai usaha menyebabkan harta benda Bakhtar harus disita bank.

Baca juga : DPD Lakukan Pengawasan Haji di NTB

Namun dengan usaha keras, Bakhtar dapat bangkit dan secara perlahan mulai mendirikan cabang di dalam kota hingga ke luar kota. Kisah jatuh bangun juga terjadi di tahun 2008, ketika salah satu cabang RM Garuda di Jalan Gajah Mada terbakar, dan setelah melalui proses renovasi akhirnya dibuka kembali tahun 2009.

Awal ekspansi dilakukan di tahun 1978, RM Garuda memiliki cabang ke luar kota yaitu kota Tebing Tinggi (saat ini telah ditutup). Saat itu, pasar mulai terbentuk dan permintaan pelanggan mulai tinggi. Setelah melakukan analisis pasar, Bahktar mulai melakukan pelebaran sayap terhadap usahanya.

Setahun kemudian, 1979 dibuka lagi cabang kedua di Jalan Gatot Subroto (telah ditutup). Saat ini RM Garuda telah memiliki 16 cabang RM Garuda di Indonesia di antaranya 8 cabang di Medan, 1 cabang di Lampung, 5 cabang di Jakarta, dan 2 cabang anak usaha yang diberi nama “RM Berjaya”.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.