Dark/Light Mode

Terima Rosan Roeslani, Bamsoet Dorong Pengusaha AS Investasi di Indonesia

Kamis, 28 Juli 2022 11:13 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani, di Jakarta, Rabu (27/7). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima Duta Besar RI untuk AS Rosan Roeslani, di Jakarta, Rabu (27/7). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo berharap, di bawah kepemimpinan Duta Besar Rosan Roeslani, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington DC, Amerika Serikat, bisa meningkatkan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan negeri Paman Sam. Latar belakang Rosan sebagai pengusaha memberikan nilai lebih agar KBRI di Washington bisa menarik sebanyak mungkin investor dari AS untuk berinvestasi di Indonesia.

Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini menerangkan, peluang investasi di Indonesia antara lain pada industri kesehatan, teknologi finansial, dan teknologi ramah lingkungan. Serta pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT) khususnya pembangkit listrik yang bersumber dari panas bumi dan angin.

Baca juga : Kembangkan Mobil Listrik, Toyota Siap Tambah Investasi Di Indonesia

"Dalam mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi bagi Amerika Serikat, Duta Besar Rosan Roeslani bisa memanfaatkan forum US Chamber of Commerce dan US-ASEAN Business Council yang di dalamnya berisi ratusan pengusaha Amerika Serikat," ujar Bamsoet, usai menerima Rosan, di Jakarta, Rabu (27/7).

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, selain mendatangkan investasi, KBRI di Washington DC juga harus bisa menciptakan diferensiasi pasar bagi berbagai produk Indonesia agar bisa masuk ke Amerika. Salah satu peluang yang bisa ditingkatkan yakni pada sektor gastrodiplomasi kuliner, yakni berupa produk rempah-rempah Indonesia.

Baca juga : Pemkab Taput Terima Bantuan Pencegahan Covid Dari Indomaret

"Nilai ekspor rempah-rempah Indonesia ke Amerika Serikat pada 2020 mencapai 175 juta dolar AS (setara Rp 2,6 triliun). Pada periode Januari-Juni 2021, meningkat 1,22 persen menjadi 83,25 juta dolar AS (setara Rp 1,2 triliun). Ini menunjukkan bahwa peluang pasar Amerika Serikat untuk produk rempah-rempah Indonesia masih sangat tinggi," jelas Bamsoet.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menerangkan, pada November 2020, Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat telah menandatangani MoU mengenai pendanaan infrastruktur dan perdagangan senilai 750 juta dolar AS serta penandatanganan Letter of Interest (LoI) dari United States International Development Finance Corporation (DFC) yang akan menginvestasikan 2 miliar dolar AS (setara Rp 29 triliun) untuk Sovereign Wealth Fund/SWF (Lembaga Pengelola Investasi di Indonesia).

Baca juga : Jokowi Diusulkan Jadi Bapak Pemuda Indonesia

"Kedua perjanjian tersebut ditandatangani di akhir periode pemerintahan Presiden Trump. KBRI Washington perlu mengawal agar di masa pemerintahan Presiden Joe Biden, kedua kesepakatan yang telah ditandatangani tersebut bisa tetap bisa terealisasi," pungkas Bamsoet.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.