Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Minyak Dunia Menurun, Rofik: Kapan Harga Pertalite Bisa Turun?

Sabtu, 17 Desember 2022 21:13 WIB
Anggota Komisi VII DPR, Rofik Hananto
Anggota Komisi VII DPR, Rofik Hananto

RM.id  Rakyat Merdeka - Anggota Komisi VII DPR, Rofik Hananto meminta Pemerintah untuk menurunkan harga Pertalite imbas turunnya harga minyak dunia.

Rofik mengatakan, seharusnya penurunan harga minyak dunia diikuti dengan turunnya harga BBM bersubsidi. Terlebih, sudah ada beberapa negara maju, seperti Inggris dan Amerika yang sudah menurunkan harga BBM-nya terlebih dahulu.

"Miris masyarakat di dunia menikmati turunnya harga, sementara masyarakat kita yang ekonominya masih susah tidak ikut menikmatinya," ujar Politisi PKS tersebut dalam keterangannya, Sabtu (17/12).

Baca juga : Varane: Saya Akan Bimbing Pemain Muda Juara Dunia

Rofik juga merespon alasan Pemerintah tidak menurunkan harga BBM subsidi dikarenakan Pertalite belum mencapai harga keekonomian. 

Menurutnya, dana kompensasi dan subsidi Pemerintah sebelumnya sudah dialokasikan dengan asumsi USD 100 per barel, sehingga sudah seharusnya ketika harga minyak dunia turun begitupula dengan harga BBM subsidi.

"Jadi dana ini sudah menjadi hak masyarakat. Sehingga, kalau level harga minyak mentah sudah di bawah asumsi ya otomatis harus turun juga harga BBM-nya," tuturnya.

Baca juga : Begini Prediksi Ronaldo Pada Laga Prancis Vs Maroko

Rofik mengaku, sudah mengusulkan agar diturunkan harga BBM bersubsidi tersebut sejak Agustus lalu, di mana ketika itu harga minyak dunia juga sudah mengalami penurunan.

Anak buah Ahmad Syaikhu ini menekan Pemerintah untuk konsisten dengan penggunaan dana kompensasi dan subsidi yang sudah dialokasikan tersebut, terlebih dana tersebut tercantum dalam APBN yang juga disepakati dengan DPR.

Rofik menilai, sikap Pemerintah yang inkosisten ini dapat memunculkan kecurigaan masyarakat terhadap upaya pembangunan pemerintah lainnya.

Baca juga : Kejuaraan Dunia Wushu Junior, Indonesia Rajai Taolu

"Apalagi saat ini sebagian publik menengarai banyaknya alokasi anggaran yang tidak tepat seperti anggaran negara untuk kereta cepat, pembangunan IKN, rencana pemberian insentif subsidi untuk pembelian kendaraan listrik dan lain-lain," imbuh Rofik.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.