Dark/Light Mode

Tanggapi Analisa Akademisi Universitas Andalas

Lawan Anies, Nggak Perlu Koalisi Besar

Rabu, 5 April 2023 07:55 WIB
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi. (Foto: Instagram)
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi. (Foto: Instagram)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), wacana membentuk Koalisi Besar untuk membangun komitmen pelaksanaan pemilu berjalan langsung, umum, bebas, dan rahasia (luber), jujur dan adil (jurdil), damai, sejuk dan bahagia. Bukan untuk melawan bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Kalau hanya melawan Anies, ndak perlu koalisi besar. Karena KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) sendiri bisa maju dan KIR (Kebangkitan Indonesia Raya) juga bisa,” kelakar Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (DPP PPP), Achmad Baidowi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Pernyataan ini merupakan reaksi analis pengamat politik dari Universitas Andalas, Suma­tera Barat, Prof Asrinaldi, yang menganalisa, wacana koalisi besar antara KIR dan KIB mun­cul sebagai upaya mengalahkan Anies di Pilpres 2024.

Sontak, Awiek sapaan akrab­nya menepis pendapat tersebut. Asumsinya, tidak ada hubungan­nya antara wacana pembentukan gabungan koalisi dengan jagoan koalisi lain. Anies, merupakan bacapres KPP yang diinisiasi Partai Demokrat, PKS, dan Par­tai NasDem.

Baca juga : Kemendag Dorong Digitalisasi Perdagangan dan Perlindungan Konsumen

Menurutnya, KIB yang digawangi Partai Golkar, PPP, dan PAN memiliki tokoh dan basis massa yang besar untuk meraih suara di ajang Pilpres 2024. Termasuk, KIR yang di dalamnya ada Partai Gerindra dan PKB. “Jadi tidak ada kaitannya dengan Anies,” tegasnya.

Menurutnya, kemungkinan menuju koalisi besar dengan menggabungkan KIB dan KIR mungkin saja terjadi. Hal itu, berbasis berbagai kesamaan dan chemistry usai pertemuan lima ketum partai plus Presiden Jokowi yang difasilitasi PAN, belum lama ini.

Namun, hal itu masih sebatas wacana. Intinya, saat ini, partai politik yang melakukan silaturahmi saat itu masih memiliki koalisi masing-masing. Yaitu, KIB dan KIR. “Lah, wong ko­alisi aja belum tentu,” tutupnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi. Dijelaskannya, koalisi besar itu bertujuan untuk membangun komitmen bahwa pelaksanaan pemilu harus lang­sung, umum, bebas, dan rahasia (luber), jujur dan adil (jurdil), damai, sejuk dan bahagia.

Baca juga : Setan Merah Nggak Perlu Kejar De Jong

Kemudian, seandainya koalisi besar itu terjalin maka meningkatkan kualitas pelembagaan demokrasi, memperbesar basis konstituen dengan bergabung­nya parpol sehingga potensi menang Pilpres semakin besar.

“Tidak ada tujuan dan niat apalagi khawatir menghadapi Mas Anies. Jika koalisi besar ini terbentuk, siapapun paslon lain, ya silahkan saja. Tidak ada ma­salah,” ujar Viva kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebelumnya, pengamat poli­tik dari Universitas Andalas, Sumatera Barat Prof. Asrinaldi menganalisa wacana koalisi be­sar ini berangkat atas rasionalitas masing-masing ketum partai un­tuk menghadapi Capres Anies.

“Saya pikir itu bagian dari hitung-hitungan koalisi ini ya, kalau mereka jalan sendiri-sendiri maka yang dihadapi orang yang berpotensi menang,” ujar Prof. Asrinaldi, di Padang, kemarin.

Baca juga : Mancini Nggak Puas Italia Menang Tipis Atas Malta

Asrinaldi menyebut, wacana pembentukan koalisi besar terse­but merupakan salah upaya untuk mengalahkan Koalisi Perubahan yang terdiri dari Nas­Dem, Demokrat dan PKS yang mengusung Anies Baswedan maju sebagai Capres 2024.

“Jadi saya pikir itu rasional saja. Dengan cara seperti itu mereka bisa memperkuat dukungan masyarakat dan menyatukannya ke dalam kepentingan yang sama,” ujar akademisi kelahiran Solok ini.

Bila hal tersebut terwujud, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unand tersebut memperkirakan kon­testasi Pilpres 2024 diprediksi semakin sengit.

Analisanya, nama besar sep­erti Prabowo Subianto, Gu­bernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika jadi maju di Pilpres 2024 maka pemilu berpeluang dua putaran. Tetapi akan menjadi satu putaran, dengan kemenangan koalisi besar atas Anies. “Seka­rang dengan cara koalisi besar mereka menyatukan di awal dan bisa memenangkan satu putaran,” pungkasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.