Dark/Light Mode

Jelang Libur Natal Dan Tahun Baru

Siapkan Transportasi Aman Dan Terjangkau

Senin, 11 Desember 2023 07:20 WIB
Anggota Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih. (Foto: Dok. DPR RI)
Anggota Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih. (Foto: Dok. DPR RI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tingginya mobilisasi masyarakat dalam menghadapi liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mesti diantisipasi sebaik mungkin. Penyediaan transportasi yang terjangkau bagi masyarakat dan nyaman harus menjadi perhatian bersama.

Anggota Komisi VI DPR Gde Sumarjaya Linggih mengatakan, dalam beberapa hari ke depan akan terjadi lonjakan pergerakan masyarakat menyam­but liburan Nataru. Tingginya mobilisasi masyarakat ini perlu diantisipasi kemungkinan berbagai permaslahan yang timbul.

Masalah tersebut, antara lain kepadatan transportasi yang berpotensi pada kemacetan dan perlambatan waktu tempuh tra­sportasi. Potensi terjadinya ke­celakaan lalu lintas dan bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini juga perlu mendapat atensi serius dari Pemerintah.

Baca juga : Jelang Libur Nataru, PO Sembodo Buka Rute Baru Jakarta-Wonogiri

“Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang menyebabkan kenaikan tarif moda trans­portasi juga perlu menjadi per­hatian. Ini dalam rangka penyediaan moda transportasi yang terjangkau buat masyarakat,” kata politisi Partai Golkar ini.

Sementara, anggota Komisi V DPR Hamka B Kadi mewanti-wanti kepada setiap perusahaan maskapai nasional mematuhi ke­bijakan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) tiket pesawat.

Kebijakan soal tarif pesawat ini sudah diatur dalam Kepu­tusan Menteri Perhubungan Nomor 106 Tahun 2019 ten­tang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjad­wal Dalam Negeri.

Baca juga : Natal Dan Tahun Baru, BNI Siapkan Dana Tunai Rp22,02 Triliun

Hamka mendeak agar ke­tentuan soal tarif tiket pesawat ini benar-benar ditaati. Sebab, selama ini banyak masyarakat mengeluh karena maskapai se­lalu menerapkan harga tertinggi.

“Keluhan masyarakat ini me­mang selalu soal harga tiket mahal. Sebab, hampir semua maskapai menerapkan harga tertinggi,” ungkapnya.

Hamka bilang, faktor utama kenaikan harga tiket karena me­mang harga avtur (bahan bakar pesawat) mengalami kenaikan. “Tetapi maskapai tetap wajib mematuhi aturan tarif batas atas dan bawah ini,” tegasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.