Dark/Light Mode

Temui Kader LDII Banjarnegara, Bamsoet Ajak Tolak Isu SARA dalam Pemilu

Senin, 22 Januari 2024 20:32 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama LDII Jawa Tengah serta DPD dan DPC LDII Kabupaten Banjarnegara, di Banjarnegara, Senin (22/1). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama LDII Jawa Tengah serta DPD dan DPC LDII Kabupaten Banjarnegara, di Banjarnegara, Senin (22/1). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengingatkan bahwa hal terkait suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) selalu menjadi isu yang sensitif. Terlebih dalam penyelenggaraan Pemilu. Jika tidak disikapi dengan bijaksana, dapat menimbulkan kesalahpahaman, memantik konflik sosial, bahkan menjadi pintu masuk bagi radikalisme.

Karena itu, kata Bamsoet, eksistensi ormas keagamaan harus tetap bisa berperan menjadi filter untuk menetralisir isu-isu tersebut agar tidak kontra-produktif. “Organisasi keagamaan seperti Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDIII), adalah entitas sosial yang cenderung lebih mudah diterima dan dipatuhi masyarakat. Karena di dalam kepengurusannya diisi oleh tokoh-tokoh agama yang menjadi panutan,” ucap Bamsoet, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR hari ke-5 kunjungannya ke Dapil VII Jawa Tengah bersama LDII Jawa Tengah serta DPD dan DPC LDII Kabupaten Banjarnegara, di Banjarnegara, Senin (22/1).

Acara ini dihadiri Ketua DPD LDII Jawa Tengah Prof Singgih Sulistiyono, Ketua Wanhat DPD LDII Kabupaten Banjarnegara Farid Abdurohman, Ketua DPD LDII Kabupaten Banjarnegara Wahyuiyanto, Sekretaris DPD LDII Kabupaten Banjarnegara Suko, dan tentunya para anggota LDII di Banjarnegara.

Baca juga : Bamsoet Ajak Kader PP Implementasikan Nilai Pancasila dalam Pemilu Damai

“Merujuk pada hasil survei LSI, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap himbauan tokoh agama memiliki persentase yang cukup tinggi, mencapai 51,7 persen, lebih tinggi dibandingkan kepatuhan terhadap seruan yang disampaikan politisi yang hanya mencapai 11 persen," sambung Bamsoet.

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, setiap ormas keagamaan di Indonesia juga harus memiliki wawasan kebangsaan yang komprehensif, dan senantiasa mengedepankan sikap nasionalisme. Harus ada kesadaran dan komitmen kolektif, bahwa Indonesia bukan negara agama, bukan juga negara sekuler, melainkan negara yang berketuhanan.

Dalam konteks wawasan kebangsaan, lanjutnya, LDII adalah salah satu ormas keagamaan yang memiliki pandangan visioner. Tidak hanya tercermin dari visi organisasi yang inklusif dan nasionalis, bahkan LDII secara eksplisit menjadikan wawasan kebangsaan sebagai salah satu program prioritas pengabdian organisasi.

Baca juga : Bamsoet ke Anak Kolong: FKPPI Harus Mampu Jaga Pemilu Damai

“Pandangan yang inklusif dan nasionalis ini penting menjadi jati diri ormas keagamaan, mengingat ormas keagamaan memiliki peran sentral dan strategis dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," jelas Bamsoet.

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, suara umat Islam Indonesia sangat punya andil terhadap berbagai penyelesaian permasalahan intoleransi maupun diskriminasi, khususnya yang mengatasnamakan agama yang kini tengah dihadapi masyarakat dunia. Dalam The Future of World Religions: Population Growth Projections 2010-2050 yang dikeluarkan lembaga think tank asal Amerika Serikat PEW Research Center, memperlihatkan 87 persen atau sekitar 229.620.000 jiwa penduduk Indonesia beragama Islam. Menempatkan umat Islam di Indonesia sebagai yang terbesar di dunia.

Menurut Bamsoet, Indonesia merupakan generator mercusuar peradaban Islam dunia. Besarnya jumlah umat Islam di Indonesia tersebar ke berbagai organisasi massa, salah satunya LDII.

Baca juga : Sosialisasi 4 Pilar MPR ke LDII Kebumen, Bamsoet Ajak Cegah Keterbelahan Umat Beragama

“Sebagai lima besar ormas Islam, LDII harus terus menjadi rujukan umat dalam menjawab problematika kebangsaan. Khususnya dalam menyemai toleransi dan menghilangkan diskriminasi. Tuhan Yang Maha Esa menciptakan satu bumi untuk ditempati agar umat manusia bisa saling berbagi. Bukan justru saling berebut dan menyingkirkan satu sama lain," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.