Dark/Light Mode

Kunjungi Pabrik Rambut Palsu Purbalingga

Bamsoet Dorong Peningkatan Pendidikan Pekerja dan Peningkatan Ekspor

Senin, 29 Januari 2024 22:20 WIB
Ketua MPR Soesatyo Bamsoet (kiri) saat berkunjung ke PT Sung Chang Indonesia, Purbalingga, Senin (29/1). (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Soesatyo Bamsoet (kiri) saat berkunjung ke PT Sung Chang Indonesia, Purbalingga, Senin (29/1). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR sekaligus pendiri Universitas Perwira Purbalingga (UNPERBA) Bambang Soesatyo (Bamsoet) bersama pimpinan PT Sung Chang Indonesia yang memproduksi rambut palsu di Purbalingga dengan pasar ekspor ke Amerika dan Eropa, sepakat untuk melanjutkan dan meningkatkan kerja sama dalam menyiapkan beasiswa bagi para pekerja di PT Sung Chang Indonesia untuk menempuh pendidikan di UNPERBA. Kesepakatan ini terjalin saat Bamsoet berkunjungan ke pabrik rambut palsu itu, Senin (29/1). Turut hadir antara lain Direktur Sung Chang White Cho Young Chae, Manager Sung Chang Pusat In Chi Mo, serta penasehat Ketua MPR RI Ali An Sun Geun.

"Sebagai tahap awal kerja sama, PT Sung Chang Indonesia telah memberikan beasiswa pendidikan kepada 18 orang karyawannya untuk menempuh pendidikan di UNPERBA. Ke depan akan ditingkatkan menjadi lebih banyak lagi. Mengingat dalam waktu dekat, UNPERBA juga akan membuka program studi baru, bahasa Korea. Bahkan dua orang pimpinan PT Sung Chang Indonesia, yakni Direktur Sung Chang White Cho Young Chae, serta Manager Sung Chang Pusat In Chi Mo, akan menjadi Dosen/Pengajar di Program Studi Bahasa Korea UNPERBA," ujar Bamsoet.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Industri Bulu Mata & Rambut Palsu di Purbalingga

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, PT Sung Chang Indonesia telah berdiri sejak tahun 1996, menjadikannya sebagai salah satu perusahaan internasional tertua yang berinvestasi di Purbalingga. Kapasitas produksinya mencapai jutaan pieces per tahun, dengan pasar ekspor ke Amerika dan Eropa.

"Kehadiran berbagai perusahaan Korea yang memproduksi rambut palsu di Purbalingga, menjadikan Indonesia sebagai negara eksportir rambut palsu terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok. Jumlahnya pun tidak sedikit. Pada tahun 2021, menurut Kementerian Perdagangan, Indonesia berhasil mengekspor 11.761 ton rambut palsu ke pasar global senilai kurang lebih Rp 6,5 triliun. Menyerap hampir 50 ribu tenaga kerja lokal," jelas Bamsoet.

Baca juga : Bertemu LDII Purbalingga, Bamsoet: Indonesia Bukan Negara Sekuler ataupun Agama

Wakil Ketua Umum FKPPI ini berharap, kondisi geopolitik dunia pada tahun 2024 ini bisa kembali kondusif dan stabil, sehingga perdagangan internasional tidak kembali terganggu. Pada tahun 2023 lalu, akibat perang Rusia-Ukraina maupun ketegangan geopolitik lainnya, ternyata turut membuat perdagangan internasional merosot. 

"Permintaan dunia terhadap rambut palsu juga menurun, akibatnya berbagai perusahaan di Purbalingga yang memproduksi rambut palsu, terpaksa harus menurunkan kapasitas produksinya. Mudah-mudahan pada tahun ini, permintaan dunia terhadap rambut palsu bisa kembali meningkat. Sehingga pabrik-pabrik yang memproduksi rambut palsu bisa kembali meningkatkan produksinya, dan menyerap lebih banyak tenaga kerja," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.