Dark/Light Mode

Kementan Gandeng Kejagung Awasi Anggaran

DPR: Langkah Yang Tepat Berantas Penyelewengan

Selasa, 17 Desember 2024 07:15 WIB
Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo. (Foto: Instagram/rudianto_lallo)
Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo. (Foto: Instagram/rudianto_lallo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyambut baik inisiatif Kementerian Pertanian (Kementan) menggandeng Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam mendukung program swasembada pangan.

Diketahui, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menemui Jaksa Agung ST Burhanuddin di kan­tor Kejaksaan Agung, Senin (16/12/2024). Dua lembaga negara ini ingin membersihkan sektor pertanian dari segala bentuk penyelewengan yang bisa menghambat Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam rangka percepatan swasembada pangan.

Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo menilai, langkah Kementan menggandeng aparat penegak hukum merupakan terobosan dalam mencegah pelanggaran dan tindak pidana korupsi di sektor pangan. Sebab, pangan menempati posisi penting untuk menjamin pencapaian swasembada pangan.

“Sektor pangan ini banyak hal, mulai dari pupuk, benih, alsintan dan karena anggarannya memang cukup besar. Ketika Kementan menggandeng Kejak­saan Agung, saya kira langkah tepat,” kata Rudianto Lallo kepada Rakyat Merdeka, Senin (16/12/2024).

Untuk itu, dia berharap aparat penegak hukum khususnya Ke­jaksaan sungguh-sungguh dalam penegakan hukum di sektor sumber daya alam ini.

Baca juga : Semua Kolong Tol Di DKI Bakal Disulap Jadi Taman

Kejaksaan dapat berperan aktif meminimalisir potensi penyimpangan, pelanggaran, dan tindak pidana korupsi se­hingga muaranya nanti berujung pada kemaslahatan bangsa.

“Penegakan hukum di bidang sumber daya alam sebagaimana amanat Asta Cita Presiden Prabowo itu meminimalisir praktik penyimpangan di kemen­terian. Kalau itu terjadi maka muaranya adalah kesejahteraan rakyat, karena pasti muaranya adalah swasembada pangan,” jelasnya.

Dia yakin, kolaborasi Ke­mentan-Kejagung ini mencegah persoalan yang sering dihadapi petani seperti kelangkaan pupuk, aksi penimbunan bahan pangan, dan mafia impor. Di sinilah pentingnya institusi penegakan hukum hadir.

“Apalagi Pak Presiden selalu mengatakan bahwa kejahatan sumber daya alam, kejahatan narkoba, kejahatan judi online, itu semua adalah musuh negara. Karena dia musuh negara, ya institusi penegakan hukum ha­rus hadir di situ, mengambil langkah penegakan hukum,” tambahnya.

Sementara, Andi Amran Sulaiman menyampaikan, koor­dinasi ini merupakan tindak lan­jut dari arahan Presiden Prabowo untuk mempercepat swasembada pangan, khususnya padi dan jag­ung. Pemerintah harus semakin memperketat pegawasan karena meningkatnya anggaran untuk sektor pangan.

Baca juga : Coppa Italia: Juventus Vs Cagliari, Akhiri Kutukan Bermain Imbang

“Kami berkoodinasi dengan Jaksa Agung terkait pengawasan sarana produksi. Anggaran pu­puk senilai Rp 54 triliun dan bantuan alat pertanian Rp 10-15 triliun ini harus diawasi hingga ke kelompok tani,” ujarnya.

Amran mengatakan, ada lapo­ran pungutan liar dalam distribusi alsintan (alat mesin per­tanian). Laporan itu didapatnya langsung melalui nomor pribadi yang khusus digunakan untuk pengaduan dari masyarakat.

“Ada seratus lebih laporan yang masuk, bantuan alsintan yang seharusnya bebas biaya malah diminta bayaran, hingga Rp 50 juta per unit. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena melanggar arahan Presiden,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Amran mengungkap adanya temuan pupuk palsu yang berdampak kepada 400 ribu orang dan merugikan petani hingga Rp 2,3 triliun. Pihaknya pun telah melaporkan empat perusahaan ke penegak hukum atas pelanggaran terse­but.

“Pupuk ini darah bagi petani kita. Tanpa pupuk, tanaman tidak bisa tumbuh dengan baik. Kami mendukung langkah tegas Ke­jagung untuk menindak oknum-oknum yang telah merugikan petani seperti ini,” ujarnya.

Baca juga : Pink Spiders Vs Red Sparks, Megatron Cs Siap Tempur

Sementara ST Burhanuddin menegaskan komitmennya mendukung Kementan dalam memberantas penyelewengan di sektor pangan.

“Kami sudah bicarakan beberapa hal dalam rangka melakukan pengawalan Swasembada Pangan. Kami sudah dapat laporannya dari Pak Men­teri. Sebagai tindak lanjut, kami akan kumpulkan faktanya ter­lebih dahulu. Tapi saya pastikan, kami tidak akan pandang bulu ke siapa pun,” tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.