Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Kejar Swasembada Pangan
Pemerintah Kebut Bangun 61 Bendungan
Senin, 16 Desember 2024 08:10 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah mengebut penyelesaian proyek pembangunan 61 bendungan. Targetnya, tahun 2026 semua proyek kelar. Keberadaan 61 bendungan ini penting untuk kejar swasembada pangan.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, saat ini sudah terbangun 47 bendungan. Jumlah ini akan terus ditambah dan ditargetkan, pada 2026 nanti total ada 61 bendungan.
“Sebab, bendungan adalah salah satu backbone utama dari swasembada pangan,” tutur Dody di Subang, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).
Selain bendungan, Pemerintah juga melakukan normalisasi dan modernisasi jaringan irigasi. Normalisasi ini dilakukan pada jaringan irigasi primer dan sekunder.
Baca juga : Tahun Depan, Ekonomi Diprediksi Tumbuh 5 Persen
“Beberapa jaringan irigasi primer dan sekunder kita sudah ada dari jaman Belanda, sehingga butuh direhabilitasi,” jelas Dody.
Di antara jaringan irigasi yang dinormalisasi dan dimodernisasi adalah yang berada di Subang, Jawa Barat. Dody telah melakukan peninjauan langsung pada Jaringan Irigasi Saluran Sekunder Jengkol, Pengkolan, Sukamandi, dan Beres yang berada di Subang, Jawa Barat.
Dody mengatakan, rehabilitasi ini termasuk upaya intensifikasi pertanian dengan supply air dari Bendungan Jatiluhur. Rehabilitasi ini dikerjakan mulai dari 2023 sampai 2024.
Menurutnya, rehabilitasi jaringan irigasi penting dilakukan untuk pemerataan air bagi para petani dari hulu ke hilir. Terlebih, sebelum direhabilitasi, para petani di daerah hilir kesulitan mendapatkan air saat musim kemarau.
Baca juga : Transformasi Teknologi Digenjot Di Level Publik
Dody mengakui, karena keterbatasan waktu, saat ini rehabilitasi baru sekitar 50 persen. Namun, Indeks Pertanaman (IP) bisa meningkat dari 179 persen menjadi 210 persen. Upaya ini juga bisa menambah area tanam seluas 3.898 ha. Otomatis, hasil panen juga akan meningkat dari 5-6 ton per ha, menjadi 6-7 ton per ha.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan optimis Indonesia bisa melakukan swasembada pangan. Mulai tahun depan, kata Zul, Indonesia tidak akan impor beras, gula, garam, dan jagung tahun depan.
Zulhas bahkan meyakini, program strategis ketahanan pangan bisa berjalan efektif. Salah satu contohnya, tak ada impor komoditas pangan tahun depan.
“Kita ingin cepat, agar swasembada pangan ini tidak hanya ketahanan, tapi kita ingin berdaulat,” cetusnya, usai Rapat Koordinasi bidang Pangan di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Baca juga : Bocoran Romy Cuma Isapan Jempol Doang
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, upaya untuk mencapai swasembada pangan di 2027 akan dimulai 1 Januari 2025. Sejumlah sinergi juga telah dilakukan, salah satunya dengan TNI AD. “Hari ini kita kolaborasi, tanda tangan komitmen untuk mencapai swasembada secepat-cepatnya, sesingkat-singkatnya, sebagaimana arahan Bapak Presiden Republik Indonesia,” kata Amran dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (12/12/2024).
Pada 1 Januari 2025, Amran berjanji bahwa pupuk sudah tersedia dari Sabang sampai Marauke. Begitu juga dengan alat mesin pertanian, saat ini tengah dipersiapkan, dan akan dikirim setelah tahun baru.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya