Dark/Light Mode

Bamsoet: Perlu Edukasi Politik Agar Rakyat Tak Salah Pilih Pemimpin

Senin, 17 Februari 2020 16:05 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo menekankan, di alam demokrasi, setiap orang berhak dan bebas mengikuti kompetisi politik untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. Karena kedaulatan ada di tangan rakyat, sehingga baik anak, menantu, ponakan, atau istri pejabat maupun tokoh politik memiliki hak yang sama untuk maju dalam kontestasi politik.         

"Yang tak boleh adalah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan demi memenangkan pemilihan. Apakah seseorang capable atau tidak menduduki jabatan tertentu, rakyatlah yang menentukan. Tak ada yang salah jika rakyat menganggap orang tersebut mampu, walaupun latar belakangnya dia anak seorang pejabat. Jika orang tersebut menggunakan fasilitas kekuasaan untuk kepentingan memenangkan pemilihan, bisa diproses di Bawaslu. Pengawasan dari rakyat maupun organisasi masyarakat sudah sangat kuat. Jadi, tidak ada yang bisa main-main," ujar politisi yang akrab disapa Bamsoet ini saat menghadiri Mukadimah dan Peluncuran NAGARA INSTITUTE, serta rilis Daerah Terpapar Dinasti Politik sebagai Dampak Oligarki Politik, di Jakarta, Senin (17/2).        

Baca juga : Re-Branding MPR Diperlukan Agar Tidak Ketinggalan Zaman

Mantan Ketua DPR ini mencontohkan, di Amerika Serikat saja sebagai negara yang sering dipandang leluhurnya demokrasi, sering ditemukan seorang anak mengikuti jejak orang tuanya berjuang di jalur politik. Sebagaimana ditunjukkan Presiden Amerika Serikat ke-43 George Walker Bush Jr yang mengikuti jejak ayahnya George HW Bush Sr yang terlebih dahulu menjadi Presiden Amerika Serikat ke-41. Begitu pun Hillary Clinton, istri Presiden Amerika Serikat ke-42 Bill Clinton, yang punya kiprah luar biasa bukan hanya dalam perpolitikan Amerika melainkan juga dunia.         

"Karena itu, tidak ada yang salah dari anggota keluarga yang ikut terjun ke politik. Sebagai sebuah bangsa, tugas kita bukanlah menghalangi warga negara maju dalam pencalonan untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara. Tugas kita adalah mengedukasi masyarakat agar tak salah memilih pemimpin. Masyarakat yang cerdas akan memilih pemimpin yang berkualitas. Karena pada akhirnya, semua ditentukan oleh rakyat saat menggunakan hak pilihnya di bilik suara," jelas Bamsoet.        

Baca juga : Cashwagon Terus Berikan Edukasi dan Tawaran Spesial Pada Pemberi Pinjaman

Wakil Ketua Umum SOKSI ini justru memperingatkan bahwa yang menjadi masalah dalam sistem perpolitikan kita bukanlah terlibatnya anggota keluarga dalam politik. Melainkan 'perselingkuhan' antara penguasa dengan pemilik modal yang bisa saja mewakili kepentingan asing. Bahkan yang lebih parah, pemilik modal lah yang melalui orang-orangnya bisa mempengaruhi kebijakan partai politik.

"Tugas penguasa adalah mendistribusikan keadilan secara merata kepada seluruh anak bangsa. Perselingkuhan antara penguasa dengan pemilik modal dan kepentingan asing, membuat distribusi keadilan sosial maupun ekonomi menjadi jomplang. Akibatnya, hanya segelintir orang yang menikmati kue pembangunan, sedang yang lain terpinggirkan. Inilah justru yang harus disoroti," terang Bamsoet.    

Baca juga : Jaga Kesejukan Suhu Politik Jadi Salah Satu Tugas Penting MPR

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga menyoroti bahaya lain dari high cost political dalam pemilihan umum maupun Pilkada. Memang sudah ada sebagian masyarakat yang tak bisa diimingi dengan rupiah, dan lebih senang memperdebatkan ide dan gagasan si calon. Namun disisi lain, kita juga tak bisa menutup mata terhadap masih banyaknya rakyat yang justru semakin pragmatis.      

"Akibarnya, tak jarang kandidat dan partai politik tersandera. Ini seperti lingkaran setan yang tak jelas ujung dan akhirnya. Karenanya, menjadi tugas para stake holder dan lembaga kajian intelektual seperti NAGARA INSTITUTE lah untuk ikut serta mengedukasi rakyat sebagai pondasi demokrasi," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.