Dark/Light Mode

Akan Evaluasi KPK, Jokowi: Agar Tidak Sporadis

Senin, 9 Desember 2019 16:15 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019 di SMKN 57 Jakarta Selatan, Senin (9/12). (Foto: Dok. Setkab)
Presiden Jokowi saat menghadiri peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019 di SMKN 57 Jakarta Selatan, Senin (9/12). (Foto: Dok. Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi akan melakukan evaluasi terhadap program-program terkait pencegahan-pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK. "Saya kira kita harus mengevaluasi seluruh program yang hampir 20 tahun ini berjalan," kata Jokowi usai menghadiri Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia 2019 di SMKN 57 Jakarta Selatan, Senin (9/12).          

Evaluasi itu, menurut Jokowi, harus dilakukan menyeluruh. Salah satunya soal pembangunan sistem pencegahan agar tidak terjadi korupsi. Hal tersebut terkait dengan Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang selama ini dilakukan KPK. Menurut Jokowi, OTT harusnya disertai dengan pembenahan. 

"Penindakan perlu, tapi setelah penindakan harus ada perbaikan sistem masuk ke instansi. Misalnya satu provinsi ada gubernur ditangkep, setelah ditangkep seharusnya perbaikan sistem masuk ke situ," tuturnya.        

Baca juga : Tularkan Semangat Antikorupsi, Jokowi Peringati Hakordia di SMKN 57

KPK, kata Jokowi, juga harus melakukan pembenahan rekrutmen politik. Jokowi tak ingin biaya besar di dunia politik malah menjerumuskan para politikus terkait tindak pidana korupsi. Eks gubernur DKI itu pun meminta KPK fokus sehingga tidak bekerja secara sporadis.         

"Kita fokusnya di mana dulu? Jangan semua dikerjakan tidak akan menyelesaikan masalah," sambung Jokowi. "Apakah perbaikan di sisi eksekutif daerah atau sisi pemerintah pusat atau kepolisian atau kejaksaan sehingga harus ditentukan fokusnya sehingga tidak sporadis. Evaluasi sangat perlu."         

Jokowi pun berencana bertemu dengan pimpinan KPK untuk perbaikan sistem pemberantasan korupsi, termasuk yang bersinggungan dengan rekrutmen politik. "Oleh sebab itu, saya akan segera bertemu dengan KPK untuk menyiapkan hal-hal yang saya sampaikan baik menyampaikan perbaikan sistem," tegasnya.         

Baca juga : Resmikan Tol Kunciran-Serpong, Jokowi: Jangan Ada Warga Tua di Jalan Lagi

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menyatakan, komisi antirasuah sudah melakukan penindakan, pencegahan, hingga koordinasi dan supervisi. Pekerjaan itu sudah ditentukan dalam undang-undang. KPK juga terlibat dalam Strategi Nasional Pencegahan Korupsi yang dicanangkan Jokowi.        

"Untuk pencegahan sendiri KPK itu melaksanakan peraturan presiden tentang pencegahan korupsi stranas korupsi, sporadisnya di mana? Itu sudah sangat terkonsep, terkoordinir. Karena itu kami menjalankan stranas. Bahkan kami melaporkan keberlanjutan capaian dari stranas," ujar Syarif di Gedung KPK, Senin (9/12).         

Dia memastikan, KPK siap jika presiden melakukan evaluasi. "Kita silakan dievaluasi," selorohnya. Syarif mengingatkan, tak ada satupun lembaga di Indonesia yang tidak bisa dievaluasi. "Kita sangat terbuka untuk dievaluasi setiap saat," imbuh Syarif.        

Baca juga : Resmikan Pabrik Chandra Asri, Jokowi Targetkan Impor Petrokimia Bisa Disetop

Ketua KPK Agus Rahardjo juga membantah melakukan kinerja secara serampangan. "Anda lihat hari ini, peringatan hari ini kan sudah kita sampaikan kan memang lebih banyak pencegahan," ujarnya di tempat yang sama.         

"Kita melakukan evaluasi, kita lebih banyak mendengar. Kan anda tahu ada paling tidak ada tiga menteri, ada dua gubernur, kemudian dari penegak hukum kita tanya pendapatnya. Dari situ pimpinan akan merumuskan dan mudah-mudahan langkah-langkah ini juga akan dilanjutkan oleh pimpinan berikutnya," tandasnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.