Dark/Light Mode

Ada Yang Marah-marah, Ada Yang Minta CSR

Anggota DPR Bikin Rakyat Tepok Jidat

Jumat, 3 Juli 2020 07:05 WIB
Ilustrasi Rapat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Ilustrasi Rapat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). (Foto: Rizki Syahputra/RM)

 Sebelumnya 
Wakil Ketua Komisi VII DPR, Alex Noerdin, menengahi perdebatan tersebut. Kemudian dia menskors rapat untuk istirahat sekaligus salat Ashar. Singkat cerita, semua peserta rapat kembali lagi ke ruangan. Alex kembali membuka rapat dan melanjutkan pembahasan rapat dengan tema realisasi CSR selama Covid-19.

Padahal sebelum diskors, Orias sedang merincikan persoalan produksi dan dampak pandemi terhadap pene rimaan negara. Saat pemaparan reali sasi CSR PT Bukit Asam dan PT Timah, Alex menyela, dan mengatakan, pemberian CSR mestinya melibatkan anggota dewan. “Ingat nggak, siapa yang bantu proyek di Sumatra Selatan tersebut?” tanya legislator Golkar itu.

Baca juga : Apa Benar Anggota DPR Minta CSR Ke Bos BUMN?

“Kalau tidak salah namanya Pak Alex Noerdin,” jawab Dirut PT Bukit Asam Arviyan Arifin. “Nah, saya matimatian waktu itu bantu. Masa penyerahan CSR nggak melibatkan kami. Paling tidak kami dikasih ruang untuk ikut serta menyerahkan bantuan tersebut ke masyarakat,” pinta Alex.

Wakil Ketua Komisi VII DPR Fraksi Gerindra, Ramson Siagian, juga ikutan saat membahas CSR. Dia usul, mestinya anggota DPR ikut ser ta saat menyerahkan CSR. “Ke depannya, untuk pembagian CSR yang di luar apa yang sudah dilakukan ini bisa berkoordinasi dengan Sekretariat Komisi VII untuk bisa CSR ini disalurkan ke dapil-dapil anggota komisi VII,” cetus Ramson.

Baca juga : DPR Dukung Program Optimalisasi Lahan Dan Modernisasi Pertanian

Mendengar kejadian ini, warganet tepuk jidat. “Anggota DPR yang memalukan,” cuit @buin83. “CSR, apakah ujung-ujungnya menjadi setoran ke kantong gue?” tanya @David Pardosi7. Bahkan kata @suciharto, cara yang dipake anggota Komisi VII terbilang anyar.

“Jurus baru: mau minta agar diberi, marah duluan. Goblok belakangan,” kelakarnya. “Nggak baru juga sih. Itu jurus lama yang dipake di banyak tempat sama bajingan-bajingan pemeras duit rakyat. Termasuk di dalamnya orang yang pegang proyek besar dan kecil kalo lagi malakin kontraktor,” timpal @nenangs. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.