Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ngobras Bareng Pengrajin Rumah Kayu di Bali, Bamsoet: Karya Ukir Indonesia Lebih Bagus dari Impor

Kamis, 3 September 2020 18:54 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) ngobrol santai dengan dua pengrajin ukir dari Bali, Pak Wayan dan Ibu Made, di Kawasan Gianyar Bali, Kamis (3/9). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (kanan) ngobrol santai dengan dua pengrajin ukir dari Bali, Pak Wayan dan Ibu Made, di Kawasan Gianyar Bali, Kamis (3/9). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo kagum terhadap karya ukir para pengrajin Bali, maupun karya ukir dari pengrajin di berbagai daerah lainnya. Tak sembarang orang bisa mengukir dan membentuk bongkahan kayu menjadi karya seni penuh estetika. Bahkan tak semua bangsa dunia bisa melakukannya. Bangsa Indonesia adalah satu dari sekian bangsa di dunia yang memiliki keahlian tersebut. Karenanya, disyukuri dan diapresiasi setiap hasil karya yang dihasilkan anak bangsa. 

"Salah satu caranya adalah dengan membeli karya anak bangsa tersebut. Karenanya, tak perlu membeli barang furnitur impor dari negara lainnya. Karena kita juga bisa menghasilkan karya ukir yang bahkan memiliki kualitas lebih tinggi dibanding hasil karya impor," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, saat ngobrol santai (ngobras) dengan dua pengrajin ukir dari Bali, Pak Wayan dan Ibu Made, di Kawasan Gianyar Bali, Kamis (3/9).

Baca juga : Polisi Ungkap Ratusan Kilogram Sabu di Kalsel, Bamsoet Beri Acungan Jempol

Mantan Ketua DPR ini menceritakan, Pak Made sudah 20 tahun lebih menekuni usaha seni ukir. Ia membuat rumah Joglo dengan mendatangkan tenaga pekerja dan bahan baku seperti kayu dari Jawa. Menekuni usaha ini, ia bisa menghidupi keluarga dengan tiga anak. Salah satu anaknya bahkan memilih profesi dokter. Kehadiran pandemi Covid-19 membuat penurunan omzet usaha Pak Made, karena tidak ada turis asing yang berlibur ke Bali. 

"Namun, karena sudah memiliki beberapa pelanggan tetap di luar negeri, seperti Jerman dan Selandia Baru, penjualan masih bisa berjalan. Kini, pengrajin usaha seni ukir pun harus merambah dunia digital jika ingin bertahan di tengah pandemi. Berbagai hasil karya di foto lalu di-upload ke media sosial dengan spesifikasi yang jelas. Pembeli yang sudah menjadi pelanggan, bisa memilihnya. Begitu transaksi selesai, barang dikirim. Melalui digital, para pengrajin juga bisa memperluas pasar penjualan, karena calon pembeli tak perlu repot datang langsung," jelas Bamsoet.

Baca juga : Kematian Kasus Positif Corona Di Indonesia Masih Tinggi Lho

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menjelaskan, selain di Bali, pengrajin ukir handal Indonesia juga tersebar di berbagai daerah seperti Kediri, Jepara, Jogja, dan Kudus. Kekayaan seni ukir Indonesia sangat beranekaragam. Dari mulai kayu, patung, hingga rumah joglo. Tak heran jika nilai ekspor kayu dan produk kayu Indonesia ke seluruh dunia pada tahun 2019 terbilang cukup besar, mencapai 11,6 miliar dolar AS.

"Bangsa Eropa maupun bangsa dunia lainnya jatuh cinta terhadap seni ukir Indonesia, karena mereka tak bisa membuatnya. Untuk seni dan budaya, Asia juaranya, khususnya Indonesia. Jika warga dunia saja bisa jatuh cinta terhadap seni ukir Indonesia, masa anak bangsa sendiri tak bisa ikut menghargai," jelas Bamsoet.

Baca juga : Pertamina Bersama Zakat Indonesia Tebar Paket Sembako

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memandang, salah satu persoalan terbesar bangsa Indonesia terkadang tidak menyadari bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya. Sehingga seringkali malah merasa minder dan rendah diri di hadapan bangsa-bangsa lain. 

"Akibatnya, seringkali malah menganggap karya luar negeri lebih unggul dibanding karya anak bangsa sendiri. Mulai saat ini, kita harus ubah paradigma menyesatkan seperti itu. Mari cintai dan beli produk dan karya dalam negeri," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.