Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sosialisasi Empat Pilar MPR

Bamsoet Ajak Pemuda Dan Remaja Masjid Syiarkan Nilai-Nilai Kebangsaan

Senin, 23 November 2020 16:00 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo memaparkan, berdasarkan catatan Badan Intelijen Negara (BIN), remaja berusia 17-24 tahun merupakan kelompok usia yang menjadi target utama penyebaran paham radikalisme. Sebab, selain energik dan penuh semangat, pada rentang usia tersebut, mereka masih dalam proses pencarian jati diri, sehingga masih relatif mudah dipengaruhi.

"Survei CSIS mencatat, ada sekitar 10 persen generasi milenial yang setuju mengganti Pancasila dengan ideologi yang lain. Survei lain yang dilakukan pada akhir Mei 2020 oleh Komunitas Pancasila Muda, tercatat 19,5 persen responden menganggap Pancasila hanya sekedar nama yang tidak dipahami maknanya. Memperlihatkan betapa generasi muda bangsa mulai bersikap antipati terhadap narasi wawasan kebangsaan," ujar Bamsoet, sapaan akrab Bambang, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR Bersama Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI), secara virtual dari Ruang Kerja Ketua MPR, Jakarta, Senin (23/11). Turut hadir antara lain Ketua Umum BKPRMI, Said Aldi Al Idrus, dan Sekretaris Jenderal BKPRMI, Ahmad Rizqon.

Atas dasar itu, lanjut Bamsoet, MPR aktif menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) ke berbagai kalangan masyarakat. Termasuk kepada remaja masjid. Tujuannya untuk menebalkan nilai kebangsaan sehingga generasi bangsa tak tak terpapar radikalisme, ekstrimisme, maupun manipulator agama.

Baca juga : Bamsoet: Merawat Kebhinekaan Kunci Tetap Berdirinya NKRI

"Jumlah masjid dan mushola di Indonesia sekitar 800.000. Menggambarkan besarnya potensi yang bisa dimanfaatkan untuk memasyarakatkan nilai-nilai kebangsan melalui berbagai aktivitas kepemudaan yang diselenggarakan di lingkungan masjid. Fungsi masjid sebagai basis pembinaan akhlak dan moral umat, dapat disinergikan sebagai basis pembinaan wawasan kebangsaan, khususnya bagi generasi muda," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, saat ini bangsa Indonesia sedang menapakkan kaki menuju puncak bonus demografi. Dimana penduduk usia produktif (mayoritas generasi muda) akan menjadi bagian terbesar dari komposisi penduduk Indonesia. Di sinilah peran penting dan krusial hadirnya organisasi kepemudaan dalam membentuk generasi muda agar mendapatkan bekal wawasan kebangsaan yang memadai.

"Menguatkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan remaja merupakan sebuah proses yang harus dilaksanakan secara bertahap, tidak serta merta atau instan. Karena itu diperlukan ketepatan metode dan kesinambungan proses, agar dapat mengakar kuat dalam setiap diri generasi muda," terang Bamsoet.

Baca juga : MPR Sosisalisasi 4 Pilar Lewat Seni Calung Dan Jaipong

Dewan Pakar KAHMI ini menekankan, membekali generasi muda dengan nilai-nilai ke-Indonesiaan mesti dilaksanakan dengan kesungguhan agar mengakar kuat dalam benak setiap anak bangsa, dan tidak mudah tergoyahkan oleh arus perubahan zaman. Dalam kaitan ini, generasi muda bukan sekedar objek, tetapi menjadi bagian tidak terpisahkan dari proses pembangunan wawasan kebangsaan. "Dengan segala potensi diri yang penuh energi, dinamis, optimis, serta literasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai, generasi muda mesti berperan sebagai generator dan dinamisator dalam pembangunan jatidiri dan karakter bangsa." 

Calon Ketum Ikatan Motor Indonesia (IMI) 2021-2024 ini meyakini, kemampuan menggerakkan roda pembangunan, dan ketahanan dalam mengatasi berbagai tantangan dan hambatan, hanya akan berhasil apabila ditopang dengan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas. Yakni kompeten, kapabel, berkarakter kuat dan mempunyai mentalitas luhur.

"Dalam konteks peran generasi muda dan remaja, maka untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas tersebut, perlu dikedepankan konsep generasi muda sebagai agen perubahan yang berkarakter kuat. Selain, menjadi pribadi utuh yang memiliki ketajaman daya pikir, kedalaman spiritualitas, dan keluhuran mentalitas," pungkas Bamsoet. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.