Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengapresiasi gerak cepat pemerintah menyulap Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, menjadi rumah sakit darurat penanganan pasien Covid-19 yang mulai beroperasi sejak Sabtu (10/7).
"Ini kan bukti nyata pemerintah bekerja serius dan bertindak all out menangani saudara-saudara kita yang sakit. Bayangkan, hanya dalam lima hari, Asrama Haji tersebut bisa dibuat berubah fungsi menjadi rumah sakit penanganan Covid-19. Bukan untuk tempat isolasi mandiri lho," ujar Rahmad, dalam siaran pers, Senin (12/7).
Politisi PDIP ini mengatakan, secara khusus, komisi IX DPR RI juga menyampaikan penghargaan kepada jajaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang telah memfasilitasi segala fasilitas kesehatan penanganan Covid-19 di Asrama Haji tersebut.
"Sekitar sepuluh hari yang lalu, presiden Jokowi memanggil pak Basuki Hadimuljono (Menteri PUPR), Budi Gunadi (Menkes) dan Ahok (Komut Pertamina). Ternyata ketiga orang nekat ini berhasil membuat RS Pertamina Cabang Asrama Haji. Kita apresiasi," pujinya.
Baca juga : Wakil Ketua MPR Sepakat Senayan Jadi RS Darurat Corona
Rahmad berharap, Pemerintah Daerah (Pemda), juga melakukan hal yang sama, yakni membuat rumah sakit penanganan Covid-19 dengan cara memanfaatkan gedung dan sarana yang dimilikinya.
"Untuk memperbanyak rumah sakit penanganan Covid-19 di daerah, Pemerintah Pusat harus melakukan pendampingan mengingat keuangan daerah terbatas," saran Rahmad.
Legistalor asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengingatkan, segala upaya dan kerja keras pemerintah mengatasi lonjakan kasus Covid-19 bakal percuma, jika masyarakat masih abai dengan protokol kesehatan.
"Ini menjadi catatan kita bersama. Berapapun rumah sakit yang disiapkan negara, jumlahnya tidak akan pernah cukup untuk membendung lonjakan kasus Covid-19, jika masih banyak masyarakat yang mengabaikan terhadap protokol kesehatan. Negara sudah pontang-panting tapi kalau kita tidak taat aturan, ya percuma," tegasnya.
Baca juga : PPP Saranin RS Darurat Di Hotel
Menurut Rahmad, Covid-19 bisa dikendalikan jika semua pihak bekerja sama, serta mulai menggelorakan semangat bergotong-royong, terutama di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Pemerintah tidak akan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada warganya jika masih banyak yang abai prokes, mobilitas masih tinggi. Sesama warga juga bisa saling mengingatkan untuk tetap mematuhi prokes," tandas Rahmad.
Untuk diketahui, Asrama Haji yang sudah berubah fungsi jadi rumah sakit darurat Covid-19, mulai beroperasi, Sabtu (10/7). Di rumah sakit yang berlokasi di Pondok Gede, Jakarta Timur ini tersedia 910 tempat tidur isolasi, termasuk 36 high care unit (HCU). Kemudian, lebih dari 370 tempat tidur untuk tenaga kesehatan.
Selain di Asrama Haji Pondok Gede, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah tempat untuk isolasi lainnya yaitu di Rumah Susun Nagrak sebanyak 2.273 tempat tidur dan di Rumah Susun Pasar Rumput sebanyak 5.952 tempat tidur.
Baca juga : Kemnaker Apresiasi Perusahaan yang Gencar Vaksinasi Covid-19
Kapasitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sebanyak 1.200 tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus virus Corona yang telah menembus angka 30 ribu yang terkonfirmasi positif. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya