Dark/Light Mode

Menperin Happy, DPR Kasih Jempol

PMI Manufaktur RI Salip China, Nah Ini Baru Keren

Selasa, 5 Oktober 2021 07:15 WIB
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Dok. Kemenperin)
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: Dok. Kemenperin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah turun karena terdampak ngamuknya Covid-19 varian Delta, sektor industri manufaktur kembali bangkit pada September 2021. Bahkan, Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia berhasil lampaui China. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat PMI manufaktur Indonesia pada September mencapai 52,2. Angka ini melonjak dari angka 43,7 pada Agustus 2021.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita sangat happy dengan capaian ini. Sejak awal, dia optimistis, industri akan kembali dalam jalur ekspansi saat terjadi pelonggaran atas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat.

“Pada bulan lalu saya sempat katakan, meski ada penurunan PMI manufaktur di bulan Juli-Agustus, tapi saya yakin kita bisa rebound dengan cepat. Alhamdulillah, bulan September sudah kembali ekspansif,” ujar Agus di Jakarta, Jumat (1/10).

Baca juga : PMI Manufaktur RI Di Atas China, Menperin: Industri Bangkit Lagi

Dengan kembali ekspansifnya sektor manufaktur, Agus meyakini bahwa target pertumbuhan industri sebesar 5 persen di 2022 dapat tercapai. “Karenanya, kami bertekad terus mendukung sektor industri melalui iklim usaha yang kondusif,” ujar Agus.

Hasil survei HIS Markit menunjukkan bahwa peningkatan PMI manufaktur di Indonesia disebabkan oleh pelonggaran pembatasan sosial di berbagai wilayah di Indonesia karena semakin menurunnya kasus Covid-19.

Pada September 2021, baik output maupun pesanan baru meningkat setelah dua bulan mengalami penurunan curam.

Baca juga : Menperin Happy Pabrik Mesin Cuci Yang Relokasi Dari China Kini Ekspor Ke Jepang

Di samping itu, demand terhadap industri manufaktur sudah kembali setelah situasi kesehatan masyarakat mengalami perbaikan dan pembatasan gerak sudah lebih longgar, sehingga dapat mendukung aktivitas perekonomian.

Agus menyampaikan, menurunnya kasus Covid-19 yang mendukung pelonggaran pembatasan aktivitas merupakan indikasi bahwa pelaksanaan protokol kesehatan ketat dapat berjalan beriringan dengan pelaksanaan aktivitas ekonomi.

Kemenperin terus menyempurnakan kebijakan untuk memastikan pelaksanaan protokol kesehatan dalam operasional dan mobilitas kegiatan industri. Ini salah satu cara pemerintah membendung dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.