Dark/Light Mode

Elektabilitas Dedi Mulyadi Moncer Di Survei Indikator, Ini Kata Elite Golkar

Senin, 10 Januari 2022 18:39 WIB
Dedi Mulyadi. (Foto: Ist)
Dedi Mulyadi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hasil survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan, elektabilitas politikus Golkar Dedi Mulyadi mengalahkan Ketua Umumnya Airlangga Hartarto.

Dalam 'Top Of Mind Pilihan Presiden' dengan pertanyaan siapa yang dipilih oleh masyarakat menjadi Presiden RI jika Pilpres digelar hari ini, nama Dedi Mulyadi menempati urutan ke-9 dengan persentase 1.0 persen. Sementara Airlangga Hartarto berada di posisi ke-29 dengan persentase dipilih responden sebesar 0,1 persen.

Menanggapi hasil survei tersebut, politikus senior Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menilai, Dedi Mulyadi elektabilitas moncer karena intens melakukan publikasi di media sosial.

Baca juga : Pelaku Tabrak Lari Pesepeda Di Bundaran HI Divonis 8 Tahun, Ini Kata Bike To Work

Selain itu, mantan Bupati Purwakarta itu juga aktif turun langsung menjumpai masyarakat, untuk melihat fenomena-fenomena yang ada di masyarakat. Sehingga, tidak ada sekat antara masyarakat dengan Dedi Mulyadi.

"Masyarakat senang dengan gaya yang dilakoni oleh Dedi Mulyadi dengan merangkul masyarakat, menyelesaikan masalah masyarakat. Tidak ada jarak antara dia dan masyarakat siapa pun itu sampai itu sampai di lapis bawah," ujar Mekeng kepada wartawan, Senin (10/1).

Gaya Dedi Mulyadi, dinilai Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Golkar ini, mirip seperti Joko Widodo (Jokowi) saat hendak menjadi calon Presiden RI pada 2014.

Baca juga : Elektabilitas PDIP Meroket Lagi, Ini Kata Hasto

"Jadi ini yang sebetulnya diinginkan oleh masyarakat yakni pemimpin seperti Pak Jokowi muncul. Waktu 2014 kan modelnya seperti itu. Nah, Dedi Mulyadi juga modelnya seperti itu," tuturnya.

Di sisi lain, Mekeng menyebut, ini peringatan dini bagi Airlangga Hartarto yang sudah dipastikan akan diusung partai beringin sebagai capres 2024. Dia menyarankan Airlangga berbenah diri untuk menaikkan elektabilitasnya. Mekeng mengingatkan, Indikator Politik Indonesia adalah lembaga yang kredibel dan tidak bisa dibayar hanya karena pesanan tertentu.

'Jadi orang-orang di bawahnya Dedi nggak boleh kebakaran jenggot karena ini realita. Kalau ada yang ingin jadi pemimpin dan masih di bawah, ya berubahlah gayanya, supaya bisa nguber menjadi yang di atas. Semuanya, termasuk Pak Airlangga. Karena ini fakta," bebernya.

Baca juga : Ganjar Dibuntutin Prabowo, Andika Masuk Radar

Mekeng menyarankan Airlangga agar lebih sering turun ke lapangan dan menyapa masyarakat. Dengan begitu masyarakat akan mengetahui dan simpati, sehingga elektabilitas Airlangga bisa ikut terangkat.

"Kalau kader tentunya akan melakukan sosialisasi. Tapi yang bersangkutan juga harus sosialisasi, harus turun ke rakyat, harus menyapa rakyat. Kalau mau jadi presiden harus capek, nggak bisa hanya main di media sosial. Nggak semua rakyat yang di bawah, misalnya petani, tahu. Ya harus turun," saran Mekeng.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.