Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Usulkan Jokowi Nambah 3 Tahun

Simbolon Tak Ditegur Mega

Selasa, 9 Agustus 2022 07:30 WIB
Effendi Simbolon. (Foto: Ist)
Effendi Simbolon. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang sudah lama terkubur, tiba-tiba dihidupkan lagi oleh politisi senior PDIP, Effendi Simbolon. Usulan Simbolon ini, tentu saja bertolak belakang dengan sikap Presiden Jokowi dan juga PDIP yang dengan tegas menolak wacana tersebut. Namun, Simbolon tak ditegur oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Pernyataan kontroversial dari mulut Simbolon itu, keluar saat menjadi narasumber dalam program diskusi Total Politik, Minggu (7/8). Anggota Komisi I DPR yang dikenal kerap melontarkan kritik terhadap Jokowi ini, malah mendukung jabatan eks Gubernur DKI itu, ditambah lagi hingga 3 tahun. 

Alasannya simpel, Jokowi dianggap sosok pemimpin yang berani melawan arus. Kuat dalam prinsip dan tidak takut menegakkan ideologi Pancasila, meskipun banyak ditentang oleh lawan politiknya. 

“Kita rapuh di dalam itu kalau tidak punya pemimpin yang kuat. Beliau saya lihat ada itu. Ketegaran beliau menantang arus, itu yang membuat saya hormat dan respect kepada sosok yang namanya Pak Jokowi," kata Simbolon. 

Baca juga : Ganjar-Erick Banyak Dilirik

Meskipun tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan, politisi yang sudah beberapa periode duduk di parlemen ini optimis, usulannya itu bakal berhasil. Kata dia, bila 9 fraksi di DPR sepakat, maka perpanjangan masa jabatan presiden bisa dilegitimasi. Buktinya Presiden pertama Sukarno hingga Soeharto bisa menjabat lebih dari dua periode.

"Saya kira tidak ada hal yang dilarang, sepanjang kita sembilan fraksi masuk ke rumah bersama DPD di suatu ruangan di sidang umum kita ubah. Asalkan jujur ya, jangan karena oh ini karena pandemi, karena ini, tidak," tutur Effendi.

Pernyataan Simbolon itu tentu saja bikin suhu politik kembali ramai. Mayoritas, banyak yang tidak setuju dan mengecam ide kontroversial yang dilontarkan Simbolon. Desakan agar Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri memecat Simbolon banyak disuarakan. 

Apa tanggapan PDIP? Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno memastikan bahwa sikap PDIP soal wacana penambahan masa jabatan presiden tidak berubah, yakni menolak. Sehingga ia meyakini, pernyataan Effendi tersebut adalah pandangan pribadi, bukan mewakili partai.

Baca juga : Jokowi Tambah 3 Tahun Rame Lagi

"Kalau menurut saya, pernyataan itu tidak realistis. Sebagai hiburan demokrasi bisa kita terima, itu bukan sikap resmi partai maupun lembaga negara," kata Hendrawan, ketika dikonfirmasi.

Pengamat politik Adi Prayitno menilai ide Simbolon bertentangan dengan nilai demokrasi. Apalagi tahapan pemilu sudah berjalan.

"Itu pernyataan iseng-iseng saja saya kira. Sepertinya bang Effendi Simbolon mencoba meredakan perang urat saraf Pemilu 2024, semacam ice breaking aja. Ya, mungkin saja dilakukan, tapi pasti banyak orang akan marah," tegas Adi. 

Apa tanggapan Simbolon? Saat dihubungi Rakyat Merdeka semalam, eks Calon Gubernur Sumatera Utara itu tidak menampik, usulan yang dilontarkannya itu telah menjadi polemik. Namun, ia menegaskan, pernyataan dalam diskusi tersebut tidak mengatasnamakan partai. 

Baca juga : Jalankan Perintah Jokowi, Ini Cara Basuki Atasi Longsor Di Sulteng

“Sekarang di WA grup, Facebook, suruh pecat saya. Kok kampungan amat berpolitik. Emang saya anak-anak. Dalam konteks diskusi harus luas berpikirnya," terang dia, tadi malam.

Ia menegaskan, tidak akan menganulir pernyataan terkait penambahan masa jabatan presiden 3 tahun yang keluar dalam diskusi tersebut. Karena pemikiran itu dilandasi dengan sejumlah alasan yang kuat. "Asalkan dua tahun ini dibenahi Nawacita, Trisakti diwujudkan, revolusi mental diwujudkan," ungkap Effendi.

Salah satu yang mendasari pemikirannya itu adalah kuatnya karakteristik kepimpinan Jokowi. Terbukti, selama kepemimpinannya stabilitas politik terjaga. Hanya saja, ia menyayangkan adanya segelitir relawan yang kemudian mengeksklusifkan Jokowi dengan menggelar Musyawarah Rakyat atau Musyra. 

Apakah dapat teguran partai? Simbolon mengaku, tidak mendapat teguran soal pemikirannya. Namun, terkait sikap partai yang selama ini konsisten menolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden, Simbolon mengaku sami'na wa atha'na. "Saya ikut partai itu dong," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.