Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cak Imin, Prabowo, Puan Ingin Nyapres

PKB: Itu Seni Kompromi

Minggu, 25 September 2022 14:59 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sedang melakukan penjajakan politik bersama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), setelah sebelumnya sudah resmi menjalin kerja sama politik dengan Partai Gerindra.

Penjajakan politik PDIP dengan PKB dilakukan dengan cara “Diplomasi Pecel Pincuk” antara Puan Maharani yang disebut-sebut sebagai kandidat capres PDIP dengan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, Minggu (25/9).

Keduanya juga melakukan ziarah bersama ke makam mantan Ketua MPR RI Taufiq Kiemas, yang juga suami dari ketua umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Minggu (24/9).

Sebelum dilakukan “Diplomasi Pecel Pincuk”, Puan Maharani juga melakukan penjajakan politik dengan naik kuda bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Baca juga : Wakili Jokowi, Prabowo Bicara Persatuan Di Muktamar Persis

Lantas seperti apa nantinya pola komunikasi yang akan dibangun antara PKB, PDIP dan Partai Gerindra, mengingat ketiga parpol sama-sama memiliki jagoan kandidat capres?

Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, PKB dan PDIP memiliki sejarah panjang, baik antarkedua parpol maupun secara pribadi dengan keluarga Megawati.

”Sekarang ini hanya mengatur irama saja. Kebersamaan di 2024 yang waktunya masih panjang, bagaimana nanti step-stepnya karena bukan hanya PKB, partai-partai lain juga menunggu siapa capres yang akan diusung PDIP?” kata Gus Jazil.

Wakil Ketua MPR RI ini mengatakan, penjajakan koalisi PKB-PDIP yang dilakukan hari ini untuk mempertegas bahwa kedua partai dari dulu sampai hari ini tetap dalam satu bingkai kebersamaan.

Baca juga : Beredar Surat Pembaruan Biaya Transaksi, BCA: Itu Penipuan!

"Di 2024 tentu kami berharap bingkai ini dirangkai sampai pada pasangan. Kalau misi platform kan sudah sama, tinggal presiden dan wapresnya. Kalau PKB sudah jelas memutuskan Pak Muhaiman sebagai calon presiden," tuturnya.

Menurut Gus Jazil, masing-masing partai politik memiliki kedaulatan untuk menentukan capres atau cawapres sendiri. ”Dan kedaulatan PKB itu memutuskan Pak Muhaimin maju sebagai capres. Itu hasil Muktamar Bali,” tuturnya.

Namun, karena ada syarat presidential threshold (PT) 20 persen dalam mengusung pasangan capres dan cawapres maka nantinya akan ada kompromi politik dengan partai yang menjalin koalisi dengan PKB. Sebab, modal suara PKB baru 10 persen.

”Di situ seninya, buat PKB dinamika seperti itu biasa karena kami menghormati kedaulatan partai masing-masing, tapi kami juga punya martabat, punya visi. Nah, di situ dikompromikan. Seni kompromi inilah yang dilakukan Muhaimin selama ini. Seni komunikasi, seni komunikasi, membangun relasi, membuka pintu-pintu komunikasi dengan semua, tidak parpol besar, tidak kecil,” urainya. 

Baca juga : Inzaghi Jilat Ludah Sendiri

Jika dengan Gerindra koalisi yang dibangun PKB sudah resmi melalui penandatanganan piagam kerja sama, Gus Jazil mengatakan, kerja sama politik PKB dengan PDIP masih dalam tahap komunikasi awal.

"Pasti pembicaraan politik tak selesai di makan pecel, akan ada tahap-tahap perkembangan. Kalau ada tahap-tahap perkembangan, artinya komunikasinya terbuka dan intens. Kalau hari ini tidak ada kesepakatan resmi secara politik, hanya membangun narasi kebersamaan,” tutur Gus Jazil.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.