Katanya, Ketum PKB Kejebak Macet

RM.id  Rakyat Merdeka - Elite PKB memberi alasan kenapa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tak muncul di panggung resepsi peringatan satu abad Nahdlatul Ulama (NU), di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2). Sekjen PKB Hasanuddin Wahid bilang, Imin, sapaan akrab Muhaimin, kejebak macet.

Kata Hasanuddin, yang terjebak macet ini banyak. Bukan hanya Muhaimin. "Wong macet. Semuanya begitu kan tidak semuanya bisa sampai di panggung," ucapnya, di sela mendampingi Imin bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.

Dia memastikan, rombongan PKB datang ke Stadion Delta Sidoarjo. Namun, tidak bisa masuk, karena terjebak macet. "Saya bersama kiai-kiai di luar. Nggak bisa masuk," sambungnya.

Hasanuddin membantah tudingan Imin tidak datang ke Stadion Delta Sidoarjo. Dia menegaskan, Imin datang ke lokasi. "Aman. Wong kita kan Nahdliyin," imbuhnya.

Baca juga : Jokowi Memukau, Gus Yahya Keren

Imin sendiri, tak mau bicara masalah ini. Saat ditanya wartawan kenapa tidak kelihatan di Stadion Delta Sidoarjo, Wakil Ketua DPR ini, mengelak. "Nanti, nanti, nanti," ucapnya, sembari menjauhi wartawan.

Dari pihak PBNU memastikan Imin diundang ke resepsi peringatan satu abad NU itu. Sekjen PBNU Saifullah Yusuf menerangkan, semua ketum parpol diundang. "Hasil rapat, semua ketua umum partai diundang," kata Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Namun, ia belum mendapat kabar soal kebenaran kabar Imin absen. Wali Kota Pasuruan yang juga diusung PKB ini, juga tidak dikontak Imin atau jajarannya untuk mengklarifikasi kabar ketidakhadiran itu. "Itu yang belum tahu," ucapnya, singkatnya.

Kabar tidak nongolnya Imin di resepsi puncak satu abad NU semakin memperkuat dugaan kian merenggangnya PKB dengan PBNU sejak dipimpin KH Yahya Cholil Staquf. 

Baca juga : Ganjar Pasrah

Pengamat komunikasi politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menyayangkan renggangnya hubungan PKB dengan PBNU saat ini. Sebab, kondisi itu bisa merugikan kedua belah pihak.

Peneliti Indikator Politik Indonesia (IPI) Bawono Kumoro menilai, ada ganjalan psikologis antara Imin dengan Gus Yahya, sehingga PKB dan PBNU menjadi renggang. Gus Yahya punya kedekatan dengan keluarga Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Ia juga pernah ditunjuk sebagai Jubir Presiden saat Gus Dur berkuasa.

"Keluarga almarhum Abdurrahman Wahid memang terdapat semacam ganjalan psikologis dengan Cak Imin untuk dapat melakukan komunikasi secara baik dan lancar," kata Bawono, tadi malam.

Jika ditengok ke belakang, Imin pernah bersengketa dengan Gus Dur dan keluarganya terkait prahara PKB. Sejarah kelam itu, sampai kini masih terasa riak-riaknya.

Baca juga : Bamsoet Dorong Mitigasi Penanggulangan Bencana Masuk Kurikulum Pendidikan

Jika disharmonisasi ini berlanjut, menurut Bawono, PKN akan sangat dirugikan, karena akan kerja-kerja politiknya menjelang Pemilu 2024 terganggu. "Komunikasi terjadi antara elite menjadi masalah utama bagi relasi PKB dan NU saat ini," pungkasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.