Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pidato Di Harlah Seabad NU

Jokowi Memukau, Gus Yahya Keren

Rabu, 8 Februari 2023 06:24 WIB
Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Maruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kiri) dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, usai memukul bedug digital saat membuka Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2). (Foto: Biro Pers)
Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Maruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (kiri) dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, usai memukul bedug digital saat membuka Puncak Resepsi Harlah 1 Abad NU, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2). (Foto: Biro Pers)

RM.id  Rakyat Merdeka - Resepsi Peringatan Hari Lahir (Harlah) Seabad Nahdlatul Ulama (NU), di Stadion Delta Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin, berlangsung sangat meriah. Warga Nahdliyin dari berbagai daerah tumplek di lokasi. Di resepsi ini, Presiden Jokowi tampil memukau. Demikian juga Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, yang berpidato sangat keren.

Selain dihadiri Presiden Jokowi, resepsi Harlah seabad NU ini, bertabur bintang. Ada Wapres KH Ma’ruf Amin, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla. Lalu, ada Menteri BUMN yang dipercaya menjadi Ketua Panitia Pengarah peringatan Harlah Seabad NU Erick Thohir. Kemudian, ada Mendagri Tito Karnavian, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Seskab Pramono Anung, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menpan RB Azwar Anas. Hadir juga, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono.

Gus Yahya, sapaan KH Yahya Cholil Staquf, sebagai tuan rumah, mendapat kesempatan pidato lebih dulu. Gus Yahya pidato dengan sangat mantap. Tatapan matanya tajam, suaranya menggelegar, penuh semangat.

Ia bilang, satu abad ini adalah satu abad riyadhah (latihan) dan satu abad tirakat (naik tingkat). Tirakat dari wali-wali, kiai, dan warga pecinta Nahdlatul Ulama. "Dalam keadaan apa pun, tidak pernah berhenti meyakini bahwa berkah Nahdlatul Ulama adalah bekal masa depan yang lebih mulia bagi kita semua," ucapnya.

Juru Bicara Presiden era Gus Dur ini menegaskan, pecinta NU tidak pernah berhenti meyakini Indonesia adalah tanah yang dilimpahi ridha Allah, diberkahi Allah dan menjadi titik tolak masa depan yang lebih mulia bagi umat manusia.

Baca juga : Jokowi: Sekarang, Banser Sudah Senang Queen

Dalam pidatonya, Gus Yahya juga berpesan, jangan pernah berhenti meyakini bahwa akan selalu ada pertolongan Allah, dalam keadaan apapun. "Tirakat satu abad menjelma berkah raksasa, tirakat satu abad mendigdayakan Nahdlatul Ulama," ucapnya.

Ia berharap, di abad ke-2 NU, rasa syukur, tabarruk, dan khidmah sekuat-kuatnya. Baik khidmah dengan kerja keras, lebih cerdas, dan penuh ikhlas. Agar semua bisa mendapatkan barokah raksasa itu.

Gus Yahya lalu mengucapkan selamat datang ke Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Jokowi di abad ke-2 NU. Termasuk para kiai, nyai, ulama, dan para undangan.

"Banser, selamat datang di abad ke-2 Nahdlatul Ulama. Muslimat, Fatayat, Pagar Nusa, Ishari, para banom, kader-kader NU, selamat datang di abad ke-2 Nahdlatul Ulama!" serunya.

Ucapan selamat datang juga disampaikan Gus Yahya ke seluruh rakyat Indonesia dan dunia "Welcome to the 2nd century of Nahdlatul Ulama," ucapnya, dalam Bahasa Inggris.

Baca juga : Harga Sembako Naik, Jokowi Ajak Pemda Kendalikan Inflasi

"Ayyuhal ‘Alam, ahlan wa sahlan wa marhaban bi hudhurikum fil qarni ats-tsani li Nahdlatil Ulama," sambung Gus Yahya, dalam Bahasa Arab.

Setelah itu, giliran Presiden Jokowi yang naik ke atas panggung. Kepala Negara datang dengan air muka penuh kegembiraan. Pidatonya mengalir, tapi berisi. Sesekali ia berkelakar, memantik gelak tawa para Banser hingga kiai.

Di awal pidatonya, Jokowi mengaku kagum pada penampilan drumband Banser. Pasalnya, ia mendengarkan nada lagu 'We Will Rock You'. "Itu biasa yang dinyanyikan oleh Freddie Mercury dari Queen," ucap Jokowi, disambut tepuk tangan hadirin.

"Sekarang Banser sudah seneng Queen," kekalar Jokowi, disambut gelak tawa hadirin. Ketua GP Ansor yang juga Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang duduk di belakang Jokowi, juga ketawa.

Jokowi juga sukses mengubah suasana panas karena terik matahari menjadi adem. "Bapak-Ibu sekalian, panas? Panasnya pagi hari ini adalah panas yang sehat karena vitamin D, bagus untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jadi, panas yang sehat," ucap Jokowi, menyemangati.

Baca juga : Jadikan Imlek Sebagai Momentum Suka Cita Kebangsaan

Dalam pidatonya, Jokowi memuji peran NU selama satu abad ini yang telah ikut memberikan dampak positif bagi kerukunan beragama. "Selama satu abad, NU telah memberikan warna yang luar biasa untuk ibu pertiwi Indonesia," pujinya.

Ia berharap, NU semakin kokoh di abad ke-2, menjadi teladan dalam keber-Islaman yang moderat, dan memberikan contoh hidup adab Islam yang baik. Termasuk membantu mendorong akhlakul karimah dan adat ketimuran, tata krama, unggah-ungguh, etika yang baik, serta adab yang baik.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, sebagai organisasi Islam terbesar di dunia, peran NU tidak hanya berkutat di Indonesia, tapi juga go international. Agar NU bisa ikut menjaga masyarakat dunia menghadapi berbagai tantangan. "Pemerintah sangat menghargai upaya PBNU ikut membangun peradaban dunia yang lebih baik dan lebih mulia," tandasnya.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.