Prabowo-Airlangga Balik Badan, Kemudian Tertawa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarin sore, ada tontonan politik yang lumayan menyegarkan mata yang selama ini penuh dengan kabar corona. Tontonan itu saat Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Pertemuan keduanya tak sekadar kangen-kangenan. Beringin dan kepala garuda, ngomongin persiapan menghadapi Pilkada 2020. 

Airlangga, yang mengenakan kemeja batik lengan panjang kuning dengan aksen hijau muda, tiba di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara No 4, Kebayoran Baru, sekitar pukul 17.10. Dia tak sendirian. Para pejabat teras beringin mendampinginya. Di antaranya, Wakil Ketua Umum Golkar Aziz Syamsuddin, Nurul Arifin, Meutya Hafid, dan Ketua DPP Golkar Adies Kadir. Pertemuan ini merupakan kunjungan balasan seusai Pilpres. Prabowo sebelumnya menemui Airlangga di kantor DPP Golkar, 15 Oktober 2019.

Kedatangan Airlangga disambut Prabowo, yang sore itu mengenakan setelan safari cokelat khaki. Prabowo juga bawa pasukan. Ada Sekjen Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, Sugiono, dan Juru Bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak. Pihak tamu dan tuan rumah kompak bermasker.

Baca juga : Jengkel Lihat Kinerja Pembantunya, Jokowi Ancam Reshuffle Kabinet dan Bubarkan Lembaga

Ketika bersua, Airlangga dan Prabowo melakukan salam dengan menempelkan siku tangan kanan. "Nggak boleh salaman," seloroh Prabowo sambil melambaikan tangan ke arah wartawan, menuju pintu rumahnya. 

Dari foto yang didapatkan wartawan, di dalam rumah, Prabowo duduk di sofa bersebelahan dengan Airlangga. Sementara para petinggi kedua partai lainnya, masing-masing duduk di sofa panjang di sisi kanan dan kiri. Mereka duduk menjaga jarak, sesuai protokol kesehatan pencegahan virus corona.  Pertemuan berlangsung sekitar satu jam.

Setelah itu, Airlangga dan Prabowo menggelar konferensi pers di halaman rumah yang dulu jadi markas Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019. Prabowo bicara duluan. Dia mengungkapkan, dirinya bertukar pandangan mengenai beberapa hal dengan Airlangga. Di antaranya, kebangsaan, lingkungan strategis, dan kemungkinan kerja sama Gerindra dan Golkar dalam Pilkada 2020. "Di beberapa tempat kami cocok, di beberapa tempat kami setuju untuk berbeda," ujar Prabowo. 

Menurut Prabowo, tak masalah jika kedua partai itu tak bisa berduet di beberapa daerah. Terpenting, mereka sepakat mendukung NKRI dan berjuang demi kemajuan Indonesia. "Jadi, kita ingin demokrasi nanti semarak tapi sejuk," imbuh Menhan ini. 

Baca juga : Bali Kuat dan Tabah

Sementara, Airlangga menyatakan, kedatangannya bersama pengurus beringin adalah untuk menguatkan silaturahmi antarpartai politik. "Partai Golkar dan Gerindra sama-sama di pemerintah dan dalam situasi pandemi Covid-19 menjadi penting stabilitas politik," ujar Menko Perekonomian ini.

Kemudian dia mengamini, di beberapa daerah Golkar dan Gerindra akan berkoalisi pada Pilkada 2020. Namun, seperti Prabowo, Airlangga juga tidak menyebut wilayah mana saja yang akan bersama-sama mengusung kepala daerah.

Airlangga menggarisbawahi pernyataan Prabowo soal perbedaan dalam pilkada yang normal dan wajar-wajar saja. Airlangga juga sepakat, akan mendukung dan menjaga persahabatan, menjaga NKRI, dan berjuang untuk kemajuan Indonesia. "Jadi lebih banyak persamaan daripada perbedaan," tuturnya. 

Keduanya kemudian menutup konferensi pers dengan memberikan salam sembah. Prabowo mengantar Airlangga ke mobilnya. Saat berjalan menuju mobil, keduanya ditanya wartawan soal reshuffle kabinet. Baik Prabowo maupun Airlangga, yang semula menghadap ke arah wartawan, langsung balik badan dan tertawa. 

Baca juga : Gronya Somerville, Pebulutangkis Australia Yang Doyan Tempe Bacem

Seusai mengantar Airlangga ke mobilnya, Prabowo juga kembali pakai jurus mingkem. "Udah ya, bye," ujarnya seraya melambaikan tangan dan masuk ke dalam rumahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyebut, dalam pertemuan itu tidak ada pembahasan terkait reshuffle. Menurutnya, kedua partai sama-sama mengerti, reshuffle merupakan kewenangan Presiden Jokowi. 

"Oh nggak, sama sekali tidak membicarakan reshuffle. Karena partai Golkar, partai Gerindra sama-sama tahu bahwa soal reshuffle itu adalah kewenangan penuh dari Pak Presiden," tutur Wakil Ketua DPR itu. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.