Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Lawan GPK-PD

Demokrat Cuekin Desakan KLB Jhoni Allen Cs

Rabu, 3 Maret 2021 08:05 WIB
Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Dok. Partai Demokrat)
Kepala Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Dok. Partai Demokrat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat bergeming, meskipun didesak menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) oleh barisan eks kadernya yang dipecat pekan lalu. Kalaupun terjadi, aksi itu dipastikan inkonstitusional dan ilegal.

“Jangan baper (terbawa perasaan)-lah. Mereka kan bukan kader kami lagi. Jangan lagi bawa-bawa nama Partai Demokrat,” ujar Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, kepada Rakyat Merdeka, Selasa (2/3).

Dia menjelaskan, pemecatan kader senior itu karena telah terbukti terlibat Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD). Juga dianggap bekerja sama dengan oknum kekuasaan dalam melakukan abuse of power dan mencederai demokrasi Indonesia.

Baca juga : Marzuki Ketauan Nafsunya

Para kader senior itu adalah Marzuki Alie, Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya. “Syukur Alhamdulillah, Partai Demokrat tetap solid di bawah komando Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” ucapnya.

Dalam kesempatan ini, Herzaky meluruskan pernyataan, bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap tidak berdarah-darah dalam membangun partai adalah memanipulasi sejarah. Dijelaskan, gagasan mendirikan Demokrat muncul ketika SBY kalah menjadi Cawapres Megawati Soekarnoputri di Pemilu 2001.

Kala itu, Megawati memilih berpasangan dengan Hamzah Haz. Kemudian, mendiang Ventje Rumangkang menyarankan agar SBY mendirikan parpol. “SBY menciptakan nama, logo, bendera, mars, hingga manifesto politik Partai Demokrat. Partai ini pun didirikan pada 9 September 2001, mengambil tanggal yang sama dengan hari ulang tahun SBY pada tanggal 9 bulan 9,” ungkapnya.

Baca juga : Seret KMD Demokrat Ke KLB, Kamhar Jewer Aswin

Meski begitu, kata dia, SBY tidak pernah mengklaim Partai Demokrat adalah hasil perjuangannya sendiri. Demokrat memang didirikan untuk menjadi kendaraan politik mendorong SBY menjadi calon presiden. Publik memilih Demokrat karena ingin SBY punya kendaraan politik.

Menurut Herzaky, realita politik menyebutkan, kalau tidak ada figur SBY, masyarakat tidak akan memilih Partai Demokrat. Sebagai contoh, suara Partai Demokrat 20 persen pada 2009, dan SBY 61 persen. “Ini saja sudah menunjukkan, ketokohan Bapak SBY itu sangat penting bagi Partai Demokrat,” ujarnya.

Herzaky menegaskan, bila tujuh kader yang dipecat itu melakukan KLB, maka dipastikan inkonstitusional dan ilegal. Inkonstitusional karena KLB harus disetujui Majelis Tinggi Partai (MTP) yang diketuai SBY, dan AHY sebagai wakilnya.

Baca juga : Demokrat Jabar-Bali Menolak KLB Ilegal

Disebut ilegal, karena kalau ada KLB, pasti yang hadir bukan pemilik suara sah. Pasalnya, seluruh pengurus sudah menyatakan setia kepada Ketum AHY dan menolak KLB. “Masa Mas AHY mau mengkudeta diri sendiri,” kelakarnya.

Sebelumnya, eks politisi Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun menyebut, bahwa SBY tak pernah berjuang dan berdarah-darah meloloskan Demokrat ikut kontestasi Pemilu 2004 silam. Menurutnya, SBY bukan pendiri partai berlambang Bintang Mercy tersebut. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.