Dark/Light Mode

Seret KMD Demokrat Ke KLB, Kamhar Jewer Aswin

Selasa, 2 Maret 2021 22:57 WIB
Wakil Ketua Kader Muda Demokrat (KMD) Kamhar Lakumani (kiri). [Foto: FB Kamhar Lakumani]
Wakil Ketua Kader Muda Demokrat (KMD) Kamhar Lakumani (kiri). [Foto: FB Kamhar Lakumani]

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Kader Muda Demokrat (KMD) Kamhar Lakumani mengutuk keras pernyataan sikap yang disampaikan Ketua Umum KMD, Aswin Ali Nasution yang mengatasnamakan organisasi KMD untuk mendukung Kongres Luar Biasa Partai Demokrat (KLB PD).

Hal tersebut untuk merespon pernyataan sikap yang dipresentasikan Aswin Ali Nasution selaku Ketum KMD, yang mengatasnamakan organisasi KMD untuk mendukung KLB PD. Namun dengan membangun argumentasi yang mempersoalkan kepemimpinan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Dengan ini kami mengutuk keras tindakan sepihak yang dilakukan oleh Aswin Nasution, yang mengatasnamakan organisasi untuk mendorong KLB,” Kamhar, pernyataan tertulisnya.

Padahal sebelumnya, lanjut Kamhar, bersama organisasi sayap yang lain, KMD telah sepakat dan bersama-sama menyatakan kesetiaan dan kebulatan tekad mendukung kepemimpinan Ketum AHY.

Baca juga : Demokrat Jabar-Bali Menolak KLB Ilegal

Dia menyebutkan perubahan, sikap yang terjadi secara mendadak tanpa melalui mekanisme organisasi, membuat seluruh pihak di Partai Demokrat bertanya-tanya. “Ini menjadi tanda tanya besar bagi kami dan menimbulkan mosi tidak percaya,” tegasnya.

Selain itu, Kamhar juga mempertanyakan keputusan sepihak yang diambil Aswin. Menurutnya, jika yang menjadi sorotan adalah kepemimpinan AHY, dan yang diangkat menjadi isu adalah penyelamatan partai, dia menegaskan, segenap Kader Partai Demokrat se-Indonesia termasuk pengurus KMD solid di bawah Kepemimpinan AHY.

“Kita semua bisa menyaksikan, kurang dari setahun PD di bawah kepemimpinan AHY, telah banyak gebrakan yang dilakukan dan capaian yang diraih,” jelasnya.

Kamhar mencontohkan, mulai dari gerakan perang semesta melawan Covid-19, Bina UMKM dan free Wifi dan sebagainya, yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. “Termasuk, berhasil menghantarkan pada Sukses Pilkada serentak 2020,” ujar Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat ini.

Baca juga : Mantan Waketum: Demokrat Besar Karena Terbuka dan Modern

Capaian-capaian ini, lanjut Kamhar, terkonfirmasi pada hasil survei dari berbagai lembaga survei, yang memotret tren kenaikan Partai Demokrat yang kembali masuk tiga besar di bawah kepemimpinan AHY.

Kamhar menyebutkan, segenap kader Partai Demokrat menyadari, kebutuhan objektif Partai Demokrat adalah adanya figur pemersatu yang memiliki nilai jual yang tinggi. Juga memiliki kecakapan mengawal dan memimpin Partai Demokrat untuk kembali memenangkan hati, pikiran dan pilihan rakyat.

Jawaban atas kebutuhan objektif itu, kata Kamhar, adalah Ketum AHY. Hal ini semakin terang benderang bagi Partai Demokrat untuk mempertanyakan kualitas kepemimpinan Aswin. Apalagi selama ini, roda organisasi KMD tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Menyikapi keinginan pihak luar untuk mengambil alih Partai Demokrat untuk kepentingan kendaraan politik 2024, yang didukung segelintir kader, termasuk Aswin dan mantan kader yang ingin menjual Partai Demokrat kepada pihak luar, Kamhar kembali menegaskan, Partai Demokrat dan KMD is not for sale.

Baca juga : Sering Diteror, Demokrat DKI Tetap Setia Bersama AHY

“Aswin jangan jual-jual KMD ke manapun,” warning-nya.

Berdasarkan hasil komunikasi dengan pengurus dan jajaran pimpinan DPP KMD, Kamhar menuturkan, dia mencermati kondisi internal organisasi KMD yang bisa dikatakan hidup segan mati tak mau. Hal ini akibat buruknya kepemimpinan Aswin, yang mengabaikan regenerasi dan konsolidasi.

“Maka saya berpendapat, yang paling tepat untuk di-KLB-kan adalah kepemimpinan Aswin,” pungkasnya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.