Dark/Light Mode

Bursa Capres 2024, Elite PKB Jagokan Duet Cak Imin-Anies Baswedan

Senin, 21 Juni 2021 12:19 WIB
Nasim Khan/Ist
Nasim Khan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nasim Khan menjagokan duet A Muhaimin Iskandar dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024. Menurutnya, duet Cak Imin-Anies paling ideal.

"Kalau ditanya Pilpres 2024, cocoknya ya Cak Imin-Bang Anies (Muhaimin Iskandar- Anies Baswedan). Saatnya bersatu untuk umat," ujar Nasim kepada wartawan di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/6).

Menurut Sekretaris Jenderal Majelis Pecinta Sholawat Nabi (Majelis Pesona) ini, pasangan Cak Imin-Anies sangat cocok dan berpotensi diusung koalisi partai politik di Senayan, baik yang berlatar belakang religius maupun nasionalis di Pilpres 2024.

“Beberapa partai Insya Allah siap mendukung (pasangan ini). Indonesia akan menjadi negeri yang baldatun toyyibatun wa rabbun ghafur,” ujar Wakil Bendahara Umum PKB ini.

Jika itu terealisasi, Nasim yakin pasangan Cak Imin-Anies bakal menang dengan mudah di Pilpres 2024. Indonesia bisa menjadi negara yang makmur, adil dan rakyatnya bakal sejahtera.

Baca juga : Peduli Rakyat, Cak Imin Dijagokan Maju Capres

Nasim membeberkan alasan pasangan Cak Imin-Anies bisa menang dengan mudah di Pilpres 2024. Karena keduanya dalam beberapa survei selalu masuk 5 besar nasional. Dukungan akar rumputnya nyata, solid dan kelompok pemilihnya berbeda. 

Duet ini bisa saling melengkapi. Cak Imin mewakili organisasi islam terbesar di indonesia, Panglima Santri dan representasi NU (Nahdlatul Ulama). 

“Kalau Anies kan banyak dari kalangan Muhammadiyah dan organisasi Islam lain juga sangat menginginkannya, mereka juga dekat dan bersahabat dengan para tokoh agama lain," ujar dia.

Nasim mengungkapkan, kalangan santri, kiai, ulama dan masyarakat pedesaan juga terus mendesak agar Ketua Umam PKB itu maju sebagai calon presiden 2024. Hal tersebut lantaran Cak Imin dianggap sebagai tokoh yang saat ini bisa merepresentasikan politik NU.

Dia yakin warga NU, baik yang struktural maupun yang kultural pasti akan memberikan amanah suaranya ke tokoh yang dianggap sebagai representasi NU. 

Baca juga : Survei Capres 2024: Anies, AHY, Ganjar Bersaing Ketat

Suara warga NU ini sangat menentukan, karena jumlahnya hampir 100 juta. Kalangan santri saja jumlahnya kurang lebih 15 jutaan, ustadnya lebih kurang 1 Juta, pondok pesantren kurang lebih 35 ribu pesantren yang tersebar diseluruh Indonesia. 

“Kami yakin pasangan ini bisa menyatukan suara umat dan bangsa,” yakinnya.

Pasangan Cak Imin-Anies, menurut Nasim, merupakan figur muda yang bisa diterima semua kalangan. Mulai dari kelompok religius atau nasionalis, generasi senior, milenial atau baby boomer, masyarakat pedesaan maupun perkotaan, pelaku usaha dan para pekerja.

Prestasi dan pengalaman Cak Imin sangat luar biasa. Membangun karier politik dari bawah hingga akhirnya diberi amanah jadi Wakil MPR, pernah juga jadi wakil ketua DPR selama dua periode dan menteri. 

Cak Imin juga sudah terbukti mampu menjadi komunikator handal lintas partai, lintas kelompok dan lintas konsolidasi. 

Baca juga : Koalisi Pilpres 2024, PKB Tawarkan Poros Harapan Baru

Sementara, Anies juga sudah terbukti mampu memimpin Jakarta dengan baik. 

“Insya Allah pasangan ini saling melengkapi," kata wakil rakyat asal Dapil III Jatim ini.

Ketika disinggung wacana presiden tiga periode, Nasim menegaskan sikap partainya sebagai partai koalisi pemerintahan Presiden Jokowi taat pada konstitusi amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menyebut masa jabatan presiden hanya dua periode.

"Di Undang-Undang Dasar kan jelas. Pak Jokowi juga sangat taat konstitusi, beliau dengan tegas menolak memperpanjang jabatan,” pungkas Nasim. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.