Dark/Light Mode

Bursa Cawapres Anies

Demokrat Belum Bisa Terima Nama Mahfud

Minggu, 16 April 2023 07:25 WIB
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Facebook)
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra. (Foto: Facebook)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat belum me­lihat ada peluang bagi Mahfud MD menjadi cawapres Anies. Meski tokoh itu punya akar dan basis kuat di Nahdlatul Ulama (NU), kelompok pe­milih yang kabarnya selalu menjadi penentu kemenangan Pilpres.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra melihat, Mahfud,justru berpeluang menjadi cawapres di koalisi partai-partai di Pemerintah. Mengingat ke­dekatan Mahfud dengan par­tai penguasa. “Pak Mahfud ini dekatnya dengan siapa? Jangan-jangan Pak Mahfud juga lagi ngincer di koalisi besar atau dia dengan PDI Perjuangan. Kan kita nggak tahu nih,” kata Herzaky kepada wartawan di Kantor DPP Partai Demokrat.

Dia menegaskan, KPP telah memiliki kriteria cawapres, salah satu yang paling utama ialah figur yang memiliki se­mangat perubahan. Soal sos­ok? Ini jadi kewenangan Anies yang akan dibahas bersama dengan tim kecil. “Ini sudah ranahnya bacapres, Anies Baswedan,” tandas Herzaky.

Baca juga : Cawapres Anies Di Tangan Dewa-dewa

Terpisah, pengamat Sosial Politik, Frans Immanuel Saragih menilai, Mahfud MD merupakan sosok yang su­dah sangat dikenal luas di Indonesia. Seorang akademisi, politisi, anggota DPR, mantan Ketua MK, dan saat ini menja­bat Menkopolhukam. “Mahfud bisa mewakili perubahan, sekaligus juga keberlanjutan,” kata dia dalam keterangannya, kemarin.

Sementara dengan Anies, Frans menyebut punya kemiripan dengan Mahfud MD. Yakni sesama akademisi, politisi, juga mantan menteri. Mahfud juga membantu perolehan suara di Jawa Timur, Madura, dan seba­gian Jawa Tengah yang berbasis NU. “Beliau bisa diterima di semua kalangan,” sambungnya.

Dikatakan, dengan mun­culnya nama Mahfud, maka Anies semakin banyak memi­liki alternatif selain AHY dan Khofifah. “Semuanya punya kelebihan. Anies harus jeli memilih mana yang paling besar peluang menangnya,” saran Frans.

Baca juga : Meski AHY Batal Jadi Cawapres Anies, Pengamat Memprediksi Demokrat Bertahan Di KKP

Jubir Anies Baswedan, Hendri Satrio mengatakan, usulan Mahfud sebagai cawapres tak terlepas dari elektabilitas dan popularitas Menko Polhukam yang tengah meninggi. Selain itu, keuntungan menggandeng Mahfud karena memiliki mas­sa di NU dan Muhammadiyah, maupun ormas Islam lainnya. “Wajar kalau ada yang men­dorong beliau. Mahfud juga merupakan tokoh perubahan yang berada di dalam pemerintahan,” kata Hensat, dalam pesannya.

Didorong menjadi cawapres Anies, Mahfud menanggapi san­tai. Kata Mahfud, semua usulan bagus dan merupakan bunga dari demokrasi. “Ya bagus lah bagian dari bunga-bunga demokrasi,” ujar Mahfud dalam acara pelantikan pengurus KAHGAMA di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Mahfud juga mendorong so­sok lain disebut dan bermuncu­lan. Dia menghargai siapa pun nama capres maupun cawapres yang beredar. “Tapi harus kita hargai siapa pun yang disebut,” ungkapnya.

Baca juga : Dijagokan Jadi Cawapres Anies, Pak Mahfud Mau..?

Seperti diketahui, belakangan ini, nama Menko Polhukam Mahfud MD ramai disebut-sebut pantas menjadi calon wakil presiden (cawa­pres) Anies Baswedan.

Selain itu, ada juga nama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa ma­suk bursa pendamping capres Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) itu.

Sejumlah petinggi Partai Nasional Demokrat (NasDem) menyebut, Mahfud dan Khofifah layak mendampingi Anies. Selain integritas dan pengala­man, keduanya punya basis massa di Jawa Timur. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.