Dark/Light Mode

Survei Y-Publica: Prabowo Tak Terbendung, Puan-Erick-Gibran Berpeluang

Selasa, 22 Agustus 2023 12:10 WIB
Elektabilitas Calon Presiden (Foto: Ist)
Elektabilitas Calon Presiden (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kekuatan Prabowo Subianto dalam kontestasi menuju Pilpres 2024 makin tak terbendung. Temuan survei Y-Publica menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 30,6 persen dan makin jauh meninggalkan Ganjar.

Elektabilitas Prabowo terus bergerak naik sejak awal tahun hingga akhirnya menyalip Ganjar pada survei bulan Juni 2023. Prabowo makin memantapkan diri pada peringkat pertama, disusul Ganjar sebesar 22,7 persen dan Anies 13,4 persen.

Di luar tiga besar, Puan Maharani memimpin dengan elektabilitas mencapai 5,0 persen. Selain Puan, kenaikan elektabilitas juga dialami oleh Erick Thohir (3,3 persen) dan Gibran Rakabuming Raka (1,8 persen), memberikan ketiganya peluang untuk terus merangsek dalam bursa capres.

Baca juga : Survei Y-Publica: Rekor Kepuasan 81,6 Persen, Jokowi Penentu Pilpres

“Prabowo makin tak terbendung di tiga besar, di luar itu muncul peluang dari Puan, Erick Thohir, dan Gibran,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam press release di Jakarta, pada Selasa (22/8).

Menurut Rudi, melejitnya elektabilitas hingga tembus 30 persen makin meningkatkan kepercayaan diri Prabowo untuk menantang Ganjar yang diusung oleh PDIP. Lebih-lebih Prabowo kini mendapat tambahan dukungan dari partai-partai besar dengan bergabungnya Golkar dan PAN.

Awalnya Prabowo hanya didukung oleh Gerindra dan PKB yang tergabung dalam koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR). Selain itu sejumlah partai non-parlemen turut mendukung Prabowo, seperti PBB, sedangkan PSI dan Gelora tengah didekati oleh kubu Prabowo.

Baca juga : Survei Y-Publica: Gerindra Panen Coattail Effect, PDIP Terancam Gagal Hattrick

Sedangkan Ganjar hanya didukung oleh PDIP dan PPP, sisanya partai non-parlemen yaitu Perindo dan Hanura. PPP “membelot” dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan mendukung Ganjar, sementara Golkar dan PAN kini melabuhkan dukungan kepada Prabowo.

“Lonjakan elektabilitas Prabowo juga berbanding terbalik dengan melorotnya Anies, menunjukkan terjadinya migrasi dari basis pendukung Anies yang beralih mendukung Prabowo,” jelas Rudi. Karakteristik pendukung Prabowo dan Anies relatif sama, begitu pula dengan persebaran wilayah.

Prabowo merupakan rival Jokowi dalam Pemilu 2014 dan 2019, tetapi kemudian “rekonsiliasi” dan masuk dalam kabinet. Sementara Anies menjadi figur antitesis Jokowi sejak pertarungan dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, dengan dukungan dari Gerindra dan PKS.

Baca juga : Airlangga: Prabowo Lahir Dari Rahim Beringin

“Kemiripan basis memungkinkan cairnya dukungan, dan pemilih cenderung pragmatis dengan memberikan dukungan kepada capres yang lebih berpeluang untuk menang, dalam hal ini Prabowo-lah yang diuntungkan,” Rudi memperjelas.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.