Dark/Light Mode

Singgung Slamet Riyadi

Prabowo Terus Pepet Gibran

Jumat, 11 Agustus 2023 08:31 WIB
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) saat bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Tim Media Prabowo)
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) saat bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Tim Media Prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto terus memepet Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Soal usia Gibran yang masih muda, Prabowo tidak mempermasalahkan. Sebab, dia teringat sejarah pada zaman perjuangan, ada seorang tokoh bernama Slamet Riyadi yang berusia lebih muda, tapi terbukti kepemimpinannya sangat baik.

Di usia 22 tahun, pahlawan nasional Slamet Riyadi, yang saat itu berpangkat Letkol, mengomandani Batalyon Resimen I Divisi X dalam peperangan empat hari di Solo melawan Belanda pada tahun 1949. Pada 4 November 1950, Slamet Riyadi wafat di usia 23 tahun dengan pangkat terakhir Brigjen (Anumerta). 

"Usia itu bukan masalah. Jiwanya yang penting. Slamet Riyadi waktu memimpin perjuangan umur 22 tahun, dia berhadapan dengan Belanda," kenang Prabowo, usai menghadiri Peringatan Hari Veteran Nasional, di Auditorium GPH Haryo Mataram, Universitas Negeri Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Saat itu, sambung Prabowo, komandan pasukan Belanda Letkol Van Ohl kaget karena harus berunding dengan Slamet Riyadi yang masih sangat muda. "Kaget mereka melihat Komandan Brigade seorang anak kecil umur 22 tahun. Artinya, bapak-bapak, kita waktu itu sangat muda, punya rasa tanggung jawab yang besar, punya kepemimpinan yang besar," tegas Menteri Pertahanan tersebut.

Baca juga : Prabowo: Pak Amran Teman Diskusi, Ahli Pertanian

Prabowo dikabarkan ingin menggandeng Gibran di Pilpres 2024. Saat ini, usia Giran sebenarnya belum cukup umur. Putra sulung Presiden Jokowi itu baru berumur 35 tahun. Sementara dalam Undang-Undang Nomor 7/2017 tentang Pemilu diatur bahwa usia minimum Capres-Cawapres adalah 40 tahun.

Namun, aturan ini sedang digugat di Mahkamah Konstitusi (MK). Awalnya, yang menggugat adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Belakangan, Gerindra juga ikut mendukung. Bahkan, Wakil Ketua Umum Gerindra Habiburokhman yang menjadi wakil dari DPR untuk memberikan keterangan dalam sidang MK, mengisyaratkan sepakat jika batas usia minimal Capres-Cawapres diturunkan menjadi 35 tahun.

Menyikapi hal ini, Gibran belum tergoda. Dia menyatakan tegak lurus dengan sikap PDIP yang menolak perubahan usia Capres-Cawapres.

"PDIP sudah bersikap. Saya mengikuti itu saja. Saya mengikuti arahan partai saja," ucapnya, kemarin.

Baca juga : Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo Terus Meroket

Sebelumnya, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu telah menegaskan tak ingin ada perubahan batas usia Capres-Cawapres. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan, batas usia Capres-Cawapres merupakan open legal policy yang dimiliki pembuat UU. Karena, MK tak berhak mengubahnya.

Gibran memastikan, sebagai kader, ikut dengan semua keputusan PDIP. "Saya tegak lurus, ikut arahan partai. Partai menolak, saya menolak," tegasnya.

Ketika ditanya adanya dorongan untuk menjadi Cawapres Prabowo, Gibran menyatakan berada di kubu sebelah.

"Ya kan beda partai, ya bagaimana caranya. Saya sudah ada arahan dari partai. Makanya, saya tidak mikir dengan judicial review, saya tidak peduli (Gugatan MK)," ucapnya.

Baca juga : Terima Kunjungan Menhan Saudi, Prabowo Ngarep Kerja Sama Pertahanan Diperkuat

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Jumat (11/8), dengan judul “Singgung Slamet Riyadi, Prabowo Terus Pepet Gibran”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.