Dark/Light Mode

Tampung Aspirasi Masyayikh, Ganjar Kaji Program Insentif Guru Agama Nasional

Sabtu, 26 Agustus 2023 21:27 WIB
Foto: Sahabat Ganjar
Foto: Sahabat Ganjar

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melangsungkan silaturahmi bersama puluhan masyayikh di Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Kabupaten Banyumas, Jateng, Sabtu (26/8).

Silaturahmi bersama para masyayikh ini adalah pertemuan kedua yang didatangi Ganjar.

Sebelumnya, Ganjar juga bersilaturahmi dengan Masyayikh se-Indonesia di Kabupaten Rembang, Jateng, Rabu (17/7).

Kesempatan bertemu bersama para masyayikh tersebut dimanfaatkan Ganjar untuk berdiskusi dan menerima aspirasi mengenai program yang selama ini digulirkan di Jateng.

Salah satunya, terkait insentif guru keagamaan yang digagas bakal calon presiden (bacapres) 2024 itu selama memimpin Jateng. 

Baca juga : Ganjar Kaji Program Insentif Guru Keagamaan Di Level Nasional

"Saya kira Jawa Tengah sudah melakukan itu, usulannya adalah bagaimana kalau ini ditingkatkan ke nasional. Saya kira ini ide yang sangat baik,” ujar Ganjar, di lokasi.

Program insentif guru keagamaan telah digagas Ganjar sejak tahun 2019 di Jateng.

Tahun 2023 ini, Ganjar menganggarkan Rp 277 miliar sebagai insentif untuk 230.830 penerima dari lima agama berbeda, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha.

Dengan rincian penerima di antaranya guru agama Islam 223.373 orang, Kristen 5.651 orang, Katolik 1.089 orang, Hindu 548 orang, dan Buddha 169 orang.

Jumlah penerima meningkat dari tahun 2022 sebanyak 211.455 orang. Bantuan tersebut merupakan komitmen Ganjar dalam mengupayakan kesejahteraan terhadap guru agama.

Baca juga : Kapolri Ajak Delegasi AMMTC Tanam Pohon Di Taman Nasional Komodo

Dari program insentif ini, setiap guru mendapatkan Rp 1,2 juta per tahunnya.

“Kita mesti memperhatikan mereka (guru keagamaan). Kalau saya, para ulama, guru ngaji, guru agama itu bisa kita titipi nilai-nilai budi pekerti yang mesti disampaikan kepada anak-anak. Anak asuhnya,” tuturnya. 

Ganjar pun menyambut baik aspirasi yang disampaikan para masyayikh sebagai program kerja Indonesia ke depannya. Ganjar berharap aspirasi tersebut bisa ditindak lanjuti.

“Tentu kami senang mendapat masukan ini, mudah-mudahan beberapa akan bisa kita lanjuti. Setidaknya yang ada di wilayah Jawa Tengah sampai dengan 5 september, yang harus kita perbaiki, kita perbaiki,” harap Ganjar.

Selain soal insentif guru keagamaan, para masyayikh juga menyampaikan aspirasi terkait sosial kemasyarakatan. Salah satunya persoalan pupuk bersubsidi.

Baca juga : Berat Melepas Ganjar, Kades Di Magelang: Jateng Kehilangan Pemimpin Visioner

“Tadi bicara soal kelangkaan pupuk. Maka ini ada kekurangan dari sisi subsidi, maka rasa-rasanya kebijakan perpupukan mesti dirombak betul. Data petani harus sudah ada,” ingatnya. 

“Ini awareness dan kepedulian dari ulama-ulama dengan masukan tadi sangat luar biasa. Ternasuk tadi bagaimana mengelola pendidikan yang ada di Kemenag dan yang ada di Kemendikbud,” sambung Ganjar. 

Adapun sejumlah ulama yang hadir antara lain, KH Ibnu Mukti Purwokerto, KH Ahmad Yunani Banyumas, KH Imdadurrohman Mustolih Cilacap, KH Fatkhurrahman Banyumas, KH Khakim Anaesaburi Banjarnegara, KH Makhasin Mustamir Banjarnegara, dan KH Agus Abdulloh Cilacap.

Kemudian KH Abdussomad Kebumen, KH Misbakhul Ghorib Kebumen, KH Umar Fatah Purbalingga, KH Musta’idz Billah Hisyam, Purbalingga, dan KH Abror Mushodiq Purbalingga.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.