Dark/Light Mode

Elektabilitasnya Turun, Koalisi Gemuk Belum Ngefek Ke Prabowo

Kamis, 31 Agustus 2023 08:43 WIB
Dari kiri: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. saat deklarasi bersama, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8). (Foto: Khairizal Anwar/RM)
Dari kiri: Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. saat deklarasi bersama, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8). (Foto: Khairizal Anwar/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Koalisi yang dimiliki Prabowo Subianto memang paling gemuk, tapi efeknya belum membantu menaikkan elektabilitas Ketum Partai Gerindra tersebut.

Prabowo saat ini didukung empat partai parlemen yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Empat partai tersebut adalah Gerindra, PKB, Golkar, dan PAN. Jika ditambah partai nonparlemen, koalisi Prabowo lebih gemuk lagi. Karena ada PBB yang sudah menyatakan berkoalisi dan Partai Gelora yang segera deklarasi.

Namun, dukungan besar ini ternyata belum bisa menjadi alat dongkrak handal. Elektabilitas Prabowo, yang tiga bulan terakhir selalu ada di puncak, kini digeser Ganjar Pranowo.

Penurunan elektabilitas Prabowo terlihat dari hasil survei terbaru Lembaga Survei Indonesia (LSI). Survei ini digelar pada 3-9 Agustus 2023 terhadap 1.220 responden dari seluruh Indonesia. Margin of error survei ini plus minus 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam berbagai simulasi, Prabowo selalu di bawah Ganjar. Dalam simulasi 35 nama semi tertutup, Ganjar berada di puncak dengan 31,5 persen. Prabowo di posisi kedua dengan 31,2 persen. Di bawahnya ada Anies Baswedan dengan 19,7 persen.

Baca juga : OSO: Koalisi Gemuk Gerbong Prabowo Tak Jamin Kemenangan

Dalam simulasi 10 nama tertutup, Ganjar tetap jadi jawara dengan 34,4 persen. Sedangkan Prabowo memperoleh 32 persen dan Anies 19,7 persen.

Lalu, dalam simulasi tiga nama, Ganjar tetap kokoh di urutan satu dengan elektabilitas 37 persen. Sementara Prabowo meraih 35,3 persen dan Anies 22,2 persen.

“Sampai dengan tiga nama itu, terjadi pertarungan yang sangat ketat antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto,” ucap Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil survei secara daring, kemarin.

Bagaimana tanggapan Gerindra dengan kondisi ini? Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Dahnil Anzar Simanjuntak mengaku tidak khawatir. Menurutnya, setiap survei punya koresponden yang berbeda. Sehingga hasilnya pun menunjukkan angka yang berbeda pula. Dia lalu merujuk hasil survei lembaga lain yang menunjukkan Prabowo masih unggul.

“Beberapa lembaga justru menunjukkan Pak Prabowo Subianto unggul jauh dari Ganjar,” ucap Dahnil, kepada Rakyat Merdeka, semalam.

Baca juga : Survei SMRC: Elektabilitas Ganjar Rebound, Salip Prabowo Di Posisi Puncak

Mantan Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah ini juga yakin, koalisi besar yang dimiliki Prabowo akan bisa mendongkrak elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut. Kata dia, masuknya Golkar dan PAN akan menjadi mesin politik baru bagi koalisi dalam mendulang suara untuk Prabowo.

“Apa pun hasil survei, kami hormati. (Yang pasti) kami bekerja keras untuk kemenangan Pak Prabowo Subianto,” pungkasnya.

Sementara, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi menilai, survei LSI ini belum bisa merepresentasikan koalisi yang telah dibentuk parpol saat ini. Sebab, surveinya dilakukan sebelum Golkar dan PAN mendeklarasikan mendukung Prabowo.

“Surveinya dilakukan awal Agustus, sementara deklarasinya baru 13 Agustus,” ucap Burhanuddin, ketika menanggapi survei LSI, secara daring, kemarin.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia ini kemudian menganalisa, penurunan suara Prabowo disebabkan karena pemilih Presiden Jokowi pada Pilpres 2019 banyak beralih mendukung Ganjar. Dalam data yang dimiliki Burhanuddin, pemilih Jokowi yang mendukung Prabowo turun hampir 6 persen. Dengan gambaran tersebut, dia memprediksi, Pilpres 2024 akan berlangsung ketat, khususnya antara Prabowo dan Ganjar, yang sama-sama berusaha meraih suara pendukung Jokowi.

Baca juga : Elektabilitas Ganjar Rebound, Hasto Hormati Golkar Dan PAN Dukung Prabowo

Ketika kompetisi berlangsung sengit, Burhan khawatir muncul isu yang berkaitan dengan kampanye hitam. Seperti melakukan serangan politik identitas dan politik uang. “Kalau Bawaslu kurang hati-hati, pemain politik akan memainkan apa pun karena selisih tipis tadi,” ucapnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (31/8), dengan judul “Elektabilitasnya Turun, Koalisi Gemuk Belum Ngefek Ke Prabowo”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.