Dark/Light Mode

5 Karakteristik Ekonomi Digital

Strategi Matang Ganjar Kembangkan Bisnis Di Indonesia

Senin, 13 November 2023 20:31 WIB
Ganjar Pranowo (Foto: Ist)
Ganjar Pranowo (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo, menegaskan komitmennya untuk mengoptimalkan potensi ekonomi baru, khususnya dalam mengenal karakteristik ekonomi digital di Indonesia.

Hal ini diwujudkan melalui skema New Economy untuk membuka pasar yang lebih luas dan mendapat kesempatan baru.

Strategi itu pun terbagi menjadi tiga pilar, yakni Green, Blue, dan Digital Economy.

Berbicara soal Digital Economy, Ganjar pun menekankan pentingnya pengembangan di sektor infrastruktur digital.

Ganjar menilai bahwa saat ini Indonesia masih memerlukan infrastruktur yang lebih kuat, terutama perihal transaksi perdagangan dalam jaringan e-commerce.

"Kami sampaikan, kalau dulu rapat paripurna kuliah ada MDU mata kuliah dasar umum, kewiraan, Pancasila, agama, sekarang mesti ditambah digital, karena semua orang akan menggunakan itu," jelas Ganjar.

Baca juga : Ganjar Dukung Pembangunan Seni Dan Budaya Indonesia

Ganjar menghargai perjuangan anak muda yang akan menjadi generasi penerus bangsa.

Oleh karena itu, edukasi dan pelatihan sejak dini menjadi kunci penting untuk persiapan tenaga kerja di era ekonomi digital global.

Pada konteks ini pun, Ganjar menyebutkan adanya lima karakteristik ekonomi digital yang perlu dipahami oleh masyarakat. Kelimanya adalah:

1. Serba Virtual (Virtualization)

Lingkungan bisnis yang beroperasi secara virtual telah menjadi gaya baru dalam berbisnis.

Maka dari itu, Ganjar akan mengembangkan infrastruktur, server, dan sumber daya lainnya.

Baca juga : Ajang Unjuk Bakat Dan Kreativitas Generasi Muda Se-Indonesia

Dengan begitu, perusahaan dapat lebih optimal dalam beroperasi dengan biaya yang lebih terjangkau.

2. Penuh Inovasi (Innovation)

Ekonomi digital juga perlu dilengkapi dengan inovasi, karena perusahaan perlu secara terus menerus mengembangkan produk, layanan, hingga proses bisnis yang mutakhir, seiring dengan kemajuan teknologi.

3. Serba Tiba-tiba (Immediacy)

Faktor lain yang memperkuat ekonomi digital juga memerlukan kemampuan untuk menyediakan produk dan layanan secara instan serta tepat waktu untuk konsumen.

Melalui adopsi teknologi yang cepat dan responsif, Ganjar meyakini perusahaan dapat merespon konsumen lebih cepat.

Baca juga : Telkomsat Targetkan Layani 1.000 Lokasi Di Indonesia Timur

4. Tanpa Perantara (Disintermediation)

Dalam ekonomi digital yang maju, konsep tanpa perantara adalah sebuah kenyamanan layanan yang mampu mendorong kemajuan bisnis.

Selain perusahaan dapat lebih dekat dengan konsumen, biaya transaksi yang berkurang juga akan berdampak pada meningkatnya keuntungan.

5. Terintegrasi (Integration / Internetworking)

Ganjar pun memahami bahwa dalam proses ekonomi digital, integrasi layanan adalah sebuah keharusan.

Dengan sistem yang terkoneksi satu sama lain, perusahaan dapat menjalankan aliran informasi yang lancar, kolaborasi yang lebih baik, hingga pengelolaan yang efisien.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.