Dark/Light Mode

Pakar Sarankan Gen Z Pertimbangan Rekam Jejak Pemimpin

Kamis, 30 November 2023 22:42 WIB
Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Prof Sulistyowati Irianto (Foto: Istimewa)
Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Prof Sulistyowati Irianto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Antropologi Hukum Universitas Indonesia Prof Sulistyowati Irianto menilai, bangsa Indonesia gagal mendokumentasikan narasi-narasi sejarah dari generasi ke generasi. Hal ini dia sampaikan usai acara “Seruan Kebangsaan: Forum Lintas Generasi”, di Sekolah Tinggi Filsafat Dryarkara, Jakarta, Senin (28/11).

Menurut Prof Sulis, banyak pemilih muda tidak peduli dengan rekam jejak calon pemimpin, dan hanya suka dengan gimik semata. Tren ini adalah bentuk kegagalan Indonesia dalam menyampaikan peristiwa di masa lampau. Mengingat, generasi muda tidak terhubung langsung dengan peristiwa yang terjadi di masa itu. 

Baca juga : Ganjar Janji Turunkan Kemiskinan Dengan Buka Lapangan Pekerjaan

“Generasi sekarang dan yang akan datang lepas dari pengetahuan tentang sejarah yang pernah terjadi, yang sangat membuat kita terperosok sebagai negara yang tidak mampu menjaga demokrasi dan hukum,” ujarnya.

Dia juga menyesalkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai batas usia Capres-Cawapres. Menurutnya, putusan itu sama saja dengan menghilangkan perjuangan reformasi.

Baca juga : Ary Ginanjar Serahkan 2 Penghargaan BerAKHLAK Ke Pemprov Bali

“Pada 25 tahun yang lalu banyak orang yang memperjuangkan demokrasi dengan kehilangan nyawa, dan hari ini harusnya sudah selesai. Tapi, 25 tahun kemudian bangsa kita harus memperjuangkan lagi demokrasi dan hukum,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.