Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Konflik terbuka antara Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) kembali dipertontonkan. Teranyar, Wakil Gubernur (Wagub) Sumut, Musa Rajekshah alias Ijeck mengeluarkan statemen yang menyindir Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi. Siapa yang untung dari polemik ini?
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Shohibul Ansor Siregar menilai, saling sindir antara Edy dan Ijeck tak ubahnya sedang mengampanyekankelemahan masing-masing. Karenanya, ia meyakini, bakal ada pihak yang bisa mengambil keuntungan dari konflik tersebut.
“Saya lihat, Edy dan Ijeck sedang merancang keterpilihan di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada), bulan November 2024 nanti. Jika mereka sudah sama-sama merasa tak cocok, mereka harusnya dapat mempertimbangkan risiko, jika konflik terus berlangsung terbuka, mereka tak ubahnya sedang mengkampanyekan kelemahan masing-masing,” ujar Shohibul kepada wartawan, kemarin.
Baca juga : Relawan Mak Ganjar Bantu Petani Gunung Kidul Korban Rumah Terbakar
Sebelumnya, Ijeck melontarkan nada sindiran kepada Edy saat menutup Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Partai Golkar Provinsi Sumut di Medan, Jumat (23/12/2022). Saat itu, ratusan peserta yang hadir meneriaki Ijeck ‘gubernur’.
Dari podium, Ijeck meluruskan teriakan para peserta, saat ini dirinya masih menjabat sebagai Wagub Sumut. Dia menyebut gemuruh gubernur bisa menyebabkan Gubernur Sumut yang saat ini dijabat Edy Rahmayadi bisa alergi.
“Belum, belum, masih wakil gubernur. Nanti gubernur tambah alergi,” ucap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi Sumut ini.
Baca juga : Dua Kuda Hitam Melaju Kencang
Sebelumnya, Gubernur Edy juga pernah melayangkan nada sindiran disejumlah kesempatan. Mantan Pangkostrad itu beberapakali menyindir warna kuning yang menjadi warna kebesaran Partai Golkar.
Pertama, Edy menyindir warna kuning saat menghadiri peresmian kantor DPD Partai Demokrat Sumut, di Medan, Jumat (9/9/2022). Mantan Ketua Umum PSSI ini mengaku di-bully oleh pengurus Partai Golkar. Dia juga tak segan-segan menunjuk pengurus Golkar yang saat itu hadir.
“Yang pakai baju kuning ini, orang ini pura-pura, bukan pengusung saya. Mungkin gara-gara orang-orang yang baru inilah, yang bully-bully aku ini,” kata Edy.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya