Dark/Light Mode

Gubernur DKI Jakarta Resmikan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu

Senin, 19 September 2022 11:46 WIB
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto: Istimewa)
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan revitalisasi Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Taman ini telah direvitalisasi menjadi pusat kegiatan literasi dan seni budaya sebagai bagian dari infrastruktur kawasan berorientasi transit Blok M dan Sisingamangaraja. Turut mendampingi Gubernur Anies, Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Mohamad Aprindy, dan Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta Aidin Barlean.

Dalam sambutannya, Gubernur Anies menyampaikan tentang kebutuhan ruang ketiga bagi masyarakat Jakarta semakin tinggi.

“Taman ini dibangun untuk menjadi tempat bertemunya para penggiat literasi, para penulis, para penerbit, dan ekosistem penerbitan dengan masyarakat umum yang memiliki minat pada karya literasi. Jakarta telah menjadi pusat literatur di Indonesia selama 100 tahun dengan kegiatan yang luar biasa banyak. Itu semua tersebar. Karena tersebar, sehingga menjadi sulit terjangkau masyarakat,” jelas Gubernur Anies, Senin (19/9).

Baca juga : DPR Akan Undang Parlemen Ukraina

“Dengan taman ini, kami berharap ada kegiatan rutin menyangkut literatur yang masyarakat dapat akses dengan mudah. Pemilihan taman yang berada di pusat integrasi transportasi umum sebagai taman literasi, harapannya agar warga Jakarta mudah menjangkaunya dengan transportasi umum. Kedepannya banyak kegiatan yang akan ditawarkan oleh komunitas diantaranya seperti Komunitas GAUN (Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional), Komunitas Read Aloud Indonesia, Komunitas Buibu Book Club, Jakarta Book Hive dan lainnya. Untuk bisa hidup, percayakan pada komunitas,. Pemerintah siapkan infrastruktur dan semua fasilitas pendukung. Begitu sampai konten, serahkan ke pegiat” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa pentingnya literatur sebagai dasar membangun masyarakat modern dan Jakarta dapat menjadi pusat literasi Indonesia karena telah menjadi bagian dari UNESCO City of Literature.

Taman Literasi Martha Christina Tiahahu mengusung konsep landscraper dengan menyamarkan bangunan pada area taman menjadi kesatuan lansekap taman, sehingga secara visual yang terlihat dari jalan adalah tutupan area hijau pada taman. Filosofi bentuk ruang dan bangunan taman mengangkat karakter dan cerita sosok Martha Christina Tiahahu sebagai sosok pejuang kemerdekaan wanita dari tanah Maluku. Terdapat ruang dengan garis imaginer yang berorientasi menuju tanah kelahiran Martha Christina Tiahahu di Nusalaut, Maluku Tengah. Taman ini dibangun dan dikelola oleh salah satu anak perusahaan PT MRT Jakarta (Perseroda), yaitu PT Integrasi Transit Jakarta.

Baca juga : 30 Rektor Serukan Pemilu Berkualitas Dan Demokrasi Antimanipulatif

Mohamad Aprindy menyampaikan bahwa revitalisasi taman ini merupakan bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M–Sisingamangaraja yang mengusung tema besar green and creative hub.

“Pengembangan kawasan tersebut fokus kepada pengembangan lahan yang tersedia, penyediaan jalur pejalan kaki yang menghubungkan seluruh moda transportasi publik di kawasan ini, dan revitalisasi area terbuka hijau dan publik sebagai ruang ketiga dan interaksi publik,” jelas Aprindy.

“Ke depannya, kami akan mengembangkan infrastruktur lain di kawasan ini seperti Blok M Skywalk, Plaza Transit Mahakam, serta fungsi campuran (mixed use) Terminal Blok M,” tambahnya.

Baca juga : Gubernur Jabar Ridwan Kamil Targetkan Masjid Al Jabar Rampung Akhir Tahun

Taman Literasi Martha Christina Tiahahu merupakan revitalisasi infrastruktur sebagai bagian dari pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M–Sisingamangaraja. Dalam Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok M dan Sisingamangaraja, kawasan tersebut meliputi

Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ditetapkan luas kawasan mencapai sekitar 113 hektare dengan batas wilayah mencakup sisi utara hingga Kelurahan Gunung dan Kelurahan Selong, sisi barat hingga Kelurahan Kramat Pela dan Kelurahan Gunung, sisi timur berbatasan dengan Kelurahan Selong dan Kelurahan Melawai, dan sisi selatan Kelurahan Melawai dan Kelurahan Kramat Pela.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.