Dark/Light Mode

MABMI: Pemimpin Jakarta Kudu Punya Banyak Pengalaman

Sabtu, 1 Juni 2024 16:43 WIB
(Kiri ke Kanan) Ketua MABMI Jakarta Biem Benyamin, pengurus MABMI Jakarta Syahrian Siregar, politisi M.S. Kaban dalam diskusi Menata Masa Depan Provinsi DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) di Sekretariat MABMI Jakarta, Jumat (31/5/2024). Foto: Istimewa
(Kiri ke Kanan) Ketua MABMI Jakarta Biem Benyamin, pengurus MABMI Jakarta Syahrian Siregar, politisi M.S. Kaban dalam diskusi Menata Masa Depan Provinsi DKI Jakarta yang diselenggarakan oleh Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) di Sekretariat MABMI Jakarta, Jumat (31/5/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Jelang Pilkada DKI Jakarta, sejumlah nama calon gubernur dan calon wakil gubernur terus bermunculan. Namun untuk memimpin Ibu Kota, dibutuhkan sosok yang punya kemampuan dan banyak pengalaman.

Ketua Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (MABMI) Jakarta, Biem Benyamin menuturkan, Pilkada Jakarta harus diwarnai dengan nilai-nilai budaya.

Hal ini disampaikannya dalam diskusi 'Menata Masa Depan Provinsi DKI Jakarta' yang digelar Sekretariat MABMI Jakarta, Jumat (31/5/2024).

"Saya sepakat bahwa Pak Anies ditempatkan sebagai leader nasional. Bukan diturunkan lagi ke Jakarta lagi. Kalau ada calon lain selain Pak Anies, didukung kita semua. Jadi buat saya, Insya Allah, mengikuti terus dan mendukung apa yang jadi pilihan terbaik. DKI kalau ada calon yang cocok, akan kita (MABMI) dukung," kata anak tokoh Betawi Benyamin Sueb ini.

Baca juga : Persib Vs Madura United, Maung Bandung Mau Terus Mengaum

Aktivis dan politik Malem Sambat Kaban menilai, Sudirman Said merupakan sosok yang memiliki banyak pengalaman baik di birokrasi maupun kegiatan sosial sehingga layak menjadi kandidat calon gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Menurutnya, saat ini terdapat beberapa sosok yang bisa menjadi kandidat calon gubernur Jakarta dilihat dari sisi pengalaman dan rekam jejak, salah satunya Sudirman Said.

"Kalau saya berbeda dengan pandangan beberapa senior. Anies sudah berada di maqomnya (posisi pemimpin nasional) , orang tidak bisa melupakan dia. Sosok Anies Baswedan telah memiliki posisi sebagai tokoh nasional. Pertanyaannya bukan siapa (calon kandidat cagub DKI), tetapi apa yang akan dibawa cagub terhadap DKJ sebagai wilayah khusus yang memiliki kultur beragam," ujarnya.

Eks Menteri Kehutanan itu menyebutkan, Pilkada 2024 secara serentak merupakan yang pertama kalinya sejak Indonesia merdeka sehingga dipastikan akan menimbulkan berbagai dinamika.

Baca juga : Terlalu Banyak Potongan

Di sisi lain, sistem demokrasi di Indonesia masih sangat ditentukan oleh partai politik. Sementara itu, dari sisi sejarahnya, Jakarta merupakan daerah khusus.

Oleh sebab itu, dalam konteks budaya, warga perlu memastikan Jakarta akan dibawa ke arah mana dari hasil Pilkada 2024.

Hingga saat ini, belum ada satu pun partai politik yang resmi mengumumkan kandidat calon gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ).

Adapun, dari sisi perolehan suara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh kursi terbanyak di DPRD DKJ. Artinya, PKS memegang peranan penting untuk menentukan kandidat cagub DKJ.

Baca juga : Budi Arie: Hampir 2 Juta Konten Judi Online Diblokir dalam 10 Bulan

"Kita sebagai masyarakat yang beradab, masyarakat berperadaban, beragam, bagaimana kita harus cerdik dan cerdas dalam mencermati keadaan ini. Nuansa transaksi itu jadi pertimbangan. Saya merasa bahwa budaya Betawi itu Jakarta, maka bagaimana pendekatan budaya dan kultur, sehingga masyarakat adat bisa diajak bersama membangun dan mewarnai Jakarta yang berbudaya," kata Kaban.

Dia mengingatkan kepada warga Jakarta untuk ikut mewarnai pembangunan DKJ dengan kultur dan budayanya. Untuk itu, Kaban mengimbau agar masyarakat Melayu termasuk Betawi yang tergabung dalam MABMI ikut mewarnai proses Pilgub untuk mendapatkan pemimpin yang membangun budaya dan peradaban.

Dalam kesempatan yang sama, Pengurus MABMI Jakarta, Syahrian Siregar menambahkan, bahwa dirinya pernah berinteraksi dengan Sudirman Said kala masih menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Saya kenal baik dengan beliau (Sudirman Said), waktu masih menjadi Menteri ESDM, waktu itu terkait dengan lifting migas. Beliau mendukung pelaku bisnis migas, khususnya yang domestik. Dia memihak kepada rakyat dan pengusaha nasional. Saya punya pengalaman itu. Beliau istiqamah, memihak kepada rakyat, ini pengalaman pribadi saya sebagai pelaku industri migas," kata Syahrian.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.