Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Temuan Bawaslu Jawa Barat
Duh, 1.402 TPS Didirikan Di Lokasi Rawan Bencana
Sabtu, 23 November 2024 07:20 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat (Jabar) menemukan 1.402 tempat pemungutan suara (TPS) didirikan di lokasi rawan bencana. Seperti gempa, longsor dan banjir.
Koordinator Devisi Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jabar Nurmayah membeberkan, terdapat pula 1.802 TPS yang terkendala jaringan internet. Kemudian sebanyak 533 TPS yang sulit dijangkau karena alasan cuaca dan letak geografis wilayah.
“1.402 TPS yang didirikan di wilayah rawan bencana,” ujar Nuryamah melalui keterangan resmi, Jumat (22/11/2024).
Dia melanjutkan, terdapat 288 TPS yang berada di rawan konflik dan sebanyak 256 TPS yang terkendala aliran listrik. Temuan tersebut berdasarkan pemetaan kerawanan yang dilakukan di 5.957 desa dan kelurahan atau di 73.862 TPS di 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
Nuryamah mengungkapkan, pihaknya berupaya melakukan pencegahan dengan patroli di TPS yang rawan. Koordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan antisipasi serta meminimalisasi terjadi kejadian di TPS yang rawan.
“Bawaslu Jabar juga melakukan pemantauan langsung untuk memastikan ketersediaan logistik pemilihan di TPS,” kata dia.
Baca juga : DPR Tegaskan Sudah Sesuai Undang-Undang
Dia mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dikabupaten dan kota untuk segera melakukan antisipasi terhadap kerawanan tersebut. Serta memastikan pendistribusian logistik Pilkada ke TPS pada H-1 pencoblosan tanggal 27 November.
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu mengungkapkan, saat ini sebagian wilayah di Jawa Barat sudah memasuki musim hujan termasuk Bandung Raya. Hal itu ditandai berkurangan angin timuran atau monsun Australia dan bertambah awan tutupan yang menyebabkan hujan terjadi.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat melaporkan 1.506 kejadian bencana terjadi di Jabar sepanjang tanggal 1 Januari hingga tanggal 14 November tahun 2024. Bencana yang terjadi mulai dari banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan dan lainnya.
Catatan BPBD di laman batara.jabarprov.go.id mengungkapkan bencana banjir terjadi 201 kejadian, tanah longsor 421 kejadian, cuaca ekstrem 667 kejadian, kekeringan 16 kejadian. Kebakaran 183 kejadian, dan gempa bumi 16 kejadian.
Akibat bencana yang ditimbulkan, 2.182 rumah mengalami rusak berat, 4.315 rumah rusak sedang dan 10.240 rumah mengalami rusak ringan. 71.291 rumah sempat terendam banjir dan 40 orang meninggal dunia.479.621 penduduk sempat terdampak.
Sementara untuk mempersiapkan pengawasan masa tenang (24-26/11/2024), pemungutan dan perhitungan suara, Bawaslu Jawa Barat menggelar apel siaga yang diikuti oleh petugas Panwascam se-Jawa Barat di Lapangan Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Baca juga : Blanko Sudah Tersedia, Bikin KTP Cukup 15 Menit
“Apel siaga Bawaslu provinsi Jawa Barat dihadiri oleh 27 kabupaten kota se-Jawa Barat dengan panwascam se-Jawa Barat. Masing-masing kabupaten itu ada 11 orang mengirimkan utusannya,” ujar Ketua Bawaslu Kabupaten Bogor, Ridwan Arifin. Jumat (22/11/24).
Ridwan mengatakan, selama masa tenang nanti seluruh yang berkaitan dengan Pilkada 2024 akan dilakukan penertiban. Seperti penertiban alat peraga kampanye.
“Kita akan meminta KPU dan pasangan calon untuk penertiban alat peraga atau alat sementara kampanye,” imbuhnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin yang hadir langsung menekankan pentingnya fokus pada tiga hal utama untuk mewujudkan Pilkada Jabar yang damai dan demokratis. Yakni netralitas, partisipasi masyarakat, dan pengawasan kolaboratif.
“Netralitas ini adalah pondasi kepercayaan masyarakat terhadap integritas pemilu,” ujarnya.
Bey juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga suasana damai serta menghindari hoaks dan provokasi yang merusak nilai demokrasi.
Baca juga : Man. City Vs Tottenham Hotspurs, The Citizens Wajib Menang
“Keterlibatan masyarakat adalah elemen penting untuk memastikan proses pemilihan berjalan baik,” tuturnya.
Mengenai pengawasan kolaboratif, kata Bey, kerja sama antara Bawaslu, KPU, pemerintah daerah, TNI/Polri, partai politik, dan masyarakat dinilai sangat strategis untuk mencegah potensi kerawanan Pilkada.
“Kolaborasi adalah cara terbaik untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul,” katanya.
Bey juga memberikan apresiasi kepada Bawaslu Jabar atas inisiatifnya menggelar patroli pengawasan intensif selama masa tenang hingga proses penghitungan suara. Langkah ini dinilai efektif untuk mencegah pelanggaran seperti politik uang, intimidasi, hingga kampanye terselubung.
“Kita pastikan Pilkada di Jabar berlangsung jujur, transparan, adil, dan damai. Ini adalah tanggung jawab kita bersama,” tuturnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya