Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan, partisipasi perempuan mengalami kenaikan pada Pilkada serentak 2024. Ada 309 perempuan atau 19,92 persen dari total peserta calon kepala daerah dan wakil kepala daerah pada Pilkada 2024.
Hal itu disampaikan Bima saat menjadi pembicara Seminar Refleksi dan Evaluasi Keterwakilan Perempuan pada Tahun Politik, di Jakarta, Senin (17/3/2025). Dia mengungkapkan, persentase itu lebih tinggi daripada Pilkada 2015, 2017, 2018, dan 2020.
"Kita bicara calonnya, belum terpilih. Ini bicara calon. Akan tetapi, kalau dilihat dari sebelumnya, kan calonnya lebih sedikit, mungkin karena pada tahun 2024 pilkadanya juga serentak," kata Bima dalam keterangannya, Selasa (18/3/2025).
Baca juga : Eddy Soeparno Apresiasi Kebijakan Prabowo Percepat Pengangkatan PNS Dan PPPK
Bima mengungkapkan, pada 2015, partisipasi perempuan hanya 7,47 persen atau 124 perempuan yang menjadi cakada/cawakada. Begitu pula pada Pilkada 2020 hanya 11 persen atau 161 perempuan yang menjadi peserta.
Dari angka 19,92 persen tersebut, kata dia, sebanyak 109 perempuan berhasil memenangi Pilkada. Jumlah tersebut terdiri atas 2 gubernur, 5 wakil gubernur, 9 wali kota, 15 wakil wali kota, 34 bupati, dan 44 wakil bupati.
Bima juga menyebutkan sejumlah nama baru dari kalangan perempuan yang berhasil menjadi pemimpin di daerah. “Namun ada beberapa tantangan yang dihadapi perempuan di kancah politik,” ujarnya.
Baca juga : Pertamina Uji Coba Produksi Bioavtur dari Minyak Jelantah pada 2025
Dia mengungkapkan, ruang di internal partai politik bagi kader perempuan untuk berlaga masih terbatas. Bima berpendapat bahwa kaderisasi di internal partai politik berperan penting dalam menentukan eksistensi kader perempuan.
Tantangan lainnya, yaitu jaringan perempuan yang dibangun pasca-Reformasi belum cukup kuat untuk menyukseskan kandidat perempuan. Di lain sisi, dia menekankan pentingnya memperhatikan kualitas keterwakilan perempuan secara substantif sehingga isu yang dibahas tak hanya menyoal jumlah.
Dengan demikian, kata dia, isu yang penting diperhatikan adalah narasi yang dibangun oleh kader perempuan yang berhasil memenangi kontestasi. Ia mencontohkan anggota legislatif dari kalangan perempuan yang mampu concern terhadap berbagai isu.
Baca juga : Ajak Perempuan Menantang Batas
"Kalau kita lihat cukup banyak sebetulnya perempuan yang bisa mengartikulasikan isu-isu. Ini yang bukan hanya isu perempuan," ujarnya.
Bima menambahkan bahwa forum diskusi tersebut menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan keterwakilan perempuan. Tidak hanya dalam konteks edukasi, tetapi juga regulasi.
Dia memastikan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membuka ruang adanya gagasan-gagasan mengenai peningkatan kualitas keterwakilan perempuan. "Kami percaya makin inklusif proses ini. Maka semakin baik kualitasnya," ucapnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya