Muhammad Janji Rawat Kebhinekaan Di Tangsel

RM.id  Rakyat Merdeka - Bakal calon Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) usungan PDIP, Muhammad, mulai menebar janji. Dia bertekad siap menjaga kebhinekaan masyarakat Kota Anggrek, julukan Tangsel, bila terpilih dalam Pilkada 2020.

"Kami ingin menghadirkan Tangsel untuk semua. Bagaimana kita merangkul semua pihak. Tanpa membedakan suku dan agama. Terutama minoritas. Kami ingin memastikan masyarakat Tangsel hidup berdampingan dan menjaga kebhinekaan," ujarnya, Kamis (13/8).

Muhammad juga bertekad menghadirkan pemerintahan yang transparan dan akuntabel. Hal itu juga sesuai dengan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, yang meminta seluruh calon kepada daerah (cakada) untuk mengerti ilmu pemerintahan dan menjauhi korupsi.

Baca juga : Malaysia Akan Bentuk Kembali Pansus Pengadilan Syariah

Selain itu, dia berjanji ingin melibatkan partisipasi masyarakat seluas-luasnya dalam pembangunan daerahnya. "Kami ingin menghadirkan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan mengajak semua pihak bergotong royong membangun daerah," ujarnya.

Seperti diketahui, pada pidatonya Selasa (11/2), Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri meminta cakada agar mewarisi semangat juang dan nilai-nilai kebangsaan yang telah diwariskan Bung Karno. Di antaranya, memegang teguh Pancasila sebagai dasar negara dan menjaga kebhinekaan Indonesia.

Nilai kebhinekaan itu pula yang menjadi dasar PDIP mengusung Muhamad dan Rahayu Saraswati (Sarah) sebagai pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di Pilkada Kota Tangsel. Pidato itu dibacakan Megawati di acara pengumuman 75 Paslon Pilkada Gelombang III usungan PDIP.

Baca juga : Didukung PAN Dan Perindo, Rumpak Yakin Menang Di Sintang

Secara terpisah, petahana sekaligus bakal calon Wali Kota Tangsel usungan Golkar, Benyamin Davnie, meminta semua pihak menghindari politik SARA (Suku Ras Agama dan Antar Golongan) dalam perhelatan Pilkada Tangsel 9 Desember 2020 mendatang.

Dia menegaskan, apapun alasannya, Tangsel adalah daerah yang penuh ragam budaya, suku dan agama. Sehingga harus terbuka bagi siapapun, apapun latar belakangnya. Tak ada asalan untuk kampanye SARA di pilkada.

“Tak ada tempat bagi kampanye SARA di Tangsel. Kampanye bernuansa SARA dan semacamnya justru akan mencederai nilai-nilai toleransi dan demokrasi yang kita anut bersama,” tegas Benyamin.

Baca juga : MPR Sampaikan Bela Sungkawa Atas Ledakan di Beirut

Konstitusi, tambahnya, menjamin pilihan politik rakyat. Sehingga setiap pilihan politik boleh berbeda. Namun silaturahmi harus tetap terjaga. Ia mengaku sangat tidak bersimpati dengan diksi dan gaya bahasa berbau SARA dalam aktivitas politik. Karena itu akan mengganggu dan menjadi parasit dalam kehidupan berbangsa bernegara.

Untuk menghindari politik SARA, Benyamin mengatakan, Pemkot Tangsel akan bekerja sama dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta KPU dan Bawaslu, untuk bersama-sama mengingatkan masyarakat agar menjauhi gaya politik SARA.

“Konstitusi kita mencatat, semua punya kesempatan yang sama dalam politik, punya hak dipilih dan memilih. Mohon jauhkan politik SARA dari pikiran, perkataan dan perbuatan. Mari kita rajut kebersamaan dalam Bhineka Tunggal Ika. Kita pastinya akan melibatkan semua ornamen yang ada, masyarakat, juga Forkopimda. Lalu lembaga penyelenggara Pemilu seperti KPU dan Bawaslu untuk bersama-bersama menangkal politik SARA,” pungkasnya. SSL

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.