Dark/Light Mode

Pilkada Kota Surabaya

Wakil Wali Kota Disingkirkan, Tokoh PDIP Dukung Machfud

Selasa, 27 Oktober 2020 06:11 WIB
Pilkada Kota Surabaya Wakil Wali Kota Disingkirkan, Tokoh PDIP Dukung Machfud

RM.id  Rakyat Merdeka - Tokoh PDI Perjuangan Surabaya, Mat Mochtar tak sepaham dengan keputusan partai yang mengusung Eri Cahyadi sebagai calon Wali Kota (Cawalkot) Surabaya.

Mat Mochtar merasa, Wakil Wali Kota (Wawalkot) Whisnu Sakti Buana disingkirkan. Alhasil, dia pun balik arah mendukung pasangan calon (paslon) Machfud Arifin-Mujiaman.

Mat Mochtar kecewa pada putusan rekomendasi PDIP, karena yang diusung bukan kader partai. Cawalkot Eri Cahyadi merupakan sosok birokrat dari Pemkot Surabaya yang merupakan anak emas dari Wali Kota (Walkot) Tri Rismaharini alias Risma.

Dia juga mengkritik visi dan misi calon dari PDIP yang dianggap kurang kreatif. “Buat program sendiri. Jangan hanya meneruskan kebaikan. Bung Karno saja kutitipkan bangsa ini, bukan kuteruskan, bahasanya,” ujarnya.

Baca juga : Cawawalkot Kota Surabaya Mau Perjuangkan Hak Kaum Minoritas

Selain itu, Mat Mochtar juga menyinggung Wawalkot Surabaya, Whisnu Sakti Buana yang disingkirkan di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Surabaya 2020.

Padahal, Whisnu merupakan kader PDIP tulen. “Whisnu Sakti Buana itu anak dari Pak Tjip (Almarhum Soetjipto Soedjono, mantan Sekjen PDIP). Pak Tjip adalah salah satu tokoh yang membesarkan PDI Pro Mega,” tegasnya kepada wartawan di Surabaya, kemarin.

Mat Mochtar kemudian mengajak barisan sakit hati untuk berani melawan dan bergabung dengan Machfud. Selain itu, Mat Mochtar tidak mendukung calon yang direkomendasikan PDIP. Karena merasa tidak ada pengurus PDIP yang menemuinya.

“Tidak ada yang datang ke rumah setelah saya tunggu-tunggu,” kata Mat Mochtar.

Baca juga : Pilkada, Saatnya Kader PDIP Pimpin Kota Depok

Bahkan, akunya, ketika mengalami musibah saat adiknya meninggal. Yang datang takziah ke rumahnya justru Machfud Arifin, yang notabene cawalkot dari partai lain.

“Sekarang kalau mau datang masak tidak boleh,” ujarnya.

Saat ditanya perkenalannya dengan Machfud Arifin, Mat Mochtar menjawab, melalui sosok Kiai Ali Badri yang merupakan penasihat di Ikatan Keluarga Madura (Ikamra).

“Saya di Ikamra ini sebagai wakil ketua. Sedangkan Ikamra sudah bulat menyatakan dukungan kepada Machfud Arifin,” terangnya.

Baca juga : Pilkada Kota Depok, Pradi Janji Kembangkan UMKM

Meski mendukung calon lain, Mat Mochtar menyatakan tidak akan ke luar dari partai yang sudah sejak lama menaunginya, PDIP. Mat Mochtar juga menyinggung dan mengkritik Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Dia menganggap, Risma seperti kacang lupa pada kulitnya. “Bu Risma jadi Wali Kota dua periode, siapa yang mendukung? Padahal awalnya, Bu Risma tidak didukung PAC PDIP Surabaya. Yang didukung PAC PDIP waktu itu adalah Shaleh Mukaddar,” bebernya.

Mat Mochtar diketahui dekat dengan sejumlah pentolan PDIP seperti Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Bahkan, Hasto menyerahkan bantuan hewan kurban 10 ekor sapi dan 20 ekor kambing kepada Mat Mochtar saat itu, sebagai Ketua Gerakan Rakyat Surabaya di Posko Gotong Royong PDI Perjuangan di Jalan Bulak Banteng Kidul, Surabaya. [EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.