Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Didasarkan Survei Internal
Banteng Depok Pede Kalahkan Incumbent
Senin, 7 Desember 2020 11:26 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Kota Depok optimis dan percaya diri (pede) bisa meraih kemenangan di Pemilihan Wali KotaWakil Wali Kota (Pilwalkot) Depok. Ini didasarkan pada hasil survei internal terhadap elektabilitas pasangan calon (paslon) Pradi Supriatna-Afifah Alia, yang mampu mengalahkan paslon incumbent Mohammad Idris - Imam Budi Hartono.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Depok, Hendrik Tangke Allo mengatakan, berdasarkan hasil survei internal PDIP di akhir November lalu, elektabilitas pasangan Pradi Supriatna-Afifah Alia sudah mencapai 55 persen. Angka ini terhitung cukup baik, mengingat hari pemungutan suara tinggal hitungan jari.
Baca juga : Kementan Apresiasi Penyerapan Ayam Potong Oleh Perusahaan Pembibit
“Dari hasil survei internal kita, elektabilitas Pak Pradi dan Bu Afifah sudah mencapai 5560 persenan, hingga akhir November. Tingkat keterkena lan keduanya juga sangat baik di masyarakat,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka.
Wakil Ketua Pemenangan Koalisi Depok Bangkit (KDB) ini menyebut, terkereknya elektabilitas Pradi-Afifah adalah buah kerja keras paslon, partai koalisi dan masyarakat Kota Depok yang menginginkan perubahan. Apalagi, teknis kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 lebih rumit, akibat pandemi Covid-19.
Baca juga : Banteng Masih Simpan Tanduk
Di masa tenang, dia mengaku, koalisi Pradi-Afifah tinggal melakukan satu tugas penting, yakni berdoa. Hendrik mengakui, di masa tenang hingga beberapa jam sebelum hari pemungutan suara adalah masa-masa rawan dari serangan politik uang.
Tapi dia yakin, masyarakat Kota Depok sudah cukup pintar menolak praktik lancung itu. “Saya yakin masyarakat. Kota Depok akan menolaknya. Ka rena mereka paham, prak tik itu hanya merusak proses demokrasi dan bisa dipidana,” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya