Dark/Light Mode

Mega Didoakan Berumur Pendek

Banteng Masih Simpan Tanduk

Selasa, 17 November 2020 06:19 WIB
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah (Foto: Istimewa)
Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDIP masih sabar meski ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, didoakan pendek umurnya. Para kader banteng masih bisa menahan tanduknya, tidak mau langsung nyeruduk orang yang sengaja mendoakan keburukan kepada Mega. 

Orang yang mendoakan Mega diberi umur pendek tersebut adalah Idrus Jamalulail. Dia melafalkan doa itu saat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Front Pembela Islam (FPI), di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/11).

Yang didoakan pendek umur bukan hanya Mega. Presiden Jokowi juga. Mirisnya, doa tersebut malah di-amin-kan ramai-ramai jemaah yang hadir.

Baca juga : Satgas Covid Tinjau Kemungkinan Libur Panjang Akhir Tahun

Potongan video doa tersebut kemudian viral. Apalagi, acara Maulid tersebut juga disiarkan langsung media milik FPI, Front TV, di kanal YouTube. 

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, menyayangkan adanya doa tersebut. Apalagi doa itu muncul saat peringatan Maulid Nabi. Dia memandang, doa itu tidak mencerminkan akhlakul karimah yang diajarkan Rasulullah. 

“Sikap seperti itu bukan akhlak yang baik, apalagi jika disampaikan oleh seseorang yang mengaku ulama. Sama sekali tidak dicontohkan oleh junjungan umat Islam, Nabi Besar Muhammad SAW. Rasulullah melarang keras mendoakan orang lain cepat meninggal dunia, apalagi jika orang yang didoakan itu adalah sesama Muslim,” ucap Wakil Ketua MPR ini, kemarin.

Baca juga : Tolak Rencana Kenaikan Cukai, Petani Tembakau Mau Aksi Sampai Nginap Di Jakarta

Menurut Basarah, acara peringatan Maulid Nabi sangat baik untuk mengenang suri tauladan Rasulullah. Seharusnya, acara tersebut juga dilakukan untuk menyampaikan pesan suci Nabi Muhammad. Bukannya mencerminkan akhlak yang bertentangan dengan Nabi Muhammad.

Menantu keluarga Al Habib Muhammad Alhabsyi bin Habib Ali Alhabsyi Kwitang Jakarta ini menilai, mendoakan orang cepat meninggal dengan nada buruk dan mencemooh adalah perbuatan tercela. Tidak sesuai dengan hikmah dan tujuan dari diselenggarakannya acara Maulid tersebut.

Basarah kemudian mengutip hadis Rasulullah yang diriwayatkan Imam Muslim. Isinya, melarang seorang Muslim mendoakan orang lain agar segera wafat. Apalagi dia juga seorang Muslim. 

Baca juga : Di Tengah Pandemi, Indonesia Ikut Pameran Impor Internasional Shanghai

Sebagai politisi, dia sadar bahwa tindakan tersebut bertujuan untuk memprovokasi PDIP agar bereaksi dan membalas dengan tindakan anarkis. Namun, dia memastikan, kader banteng masih sabar. 

"Alhamdulillah, kami tidak akan terpengaruh dengan doa provokatif tersebut. Karena kami sangat mencintai persatuan bangsa Indonesia," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.