Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bertemu Okto, Presiden BWF: Bulutangkis Indonesia Sangat Istimewa

Selasa, 7 Desember 2021 10:45 WIB
Foto: NOC Indonesia
Foto: NOC Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Perjuangan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menjaga kepentingan olahraga Tanah Air di kancah internasional terus dilakukan.

Termasuk saat Presiden NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari bertemu Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) Poul-Erick Hoyer Larsendi di sela-sela penyelenggaraan BWF World Tour Finals 2021 yang menjadi akhir rangkaian Indonesia Badminton Festival 2021, Minggu (5/12).

Usai meyaksikan laga ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon sebagai runner-up, Okto, sapaan Raja Sapta, didampingi Komite Eksekutif Teuku Arlan Perkasa Lukman bertemu dengan Poul-Erick serta Presiden Badminton Asia Anton Subowo dan juga Ketua Harian PBSI Alex Tirta.

Dalam pertemuan itu, Poul-Erick dan Okto sempat membahas insiden All England. 2021, Maret.

Baca juga : HNW: Kemerdekaan Palestina Juga Urusan Indonesia

“Saya katakan bahwa saya tak punya masalah pribadi. Tapi sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga yang juga mewakili warganet, wajar jika saya membela kepentingan atlet.

Ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sebelumnya juga sudah diutarakan secara terbuka. Pak Anton juga katakan bahwa kejadian All England menjadi yang pertama bagi BWF meminta maaf karena sebelumnya tidak pernah,” kata Okto.

Insiden All England 2021 berawal ketika seluruh pebulutangkis Indonesia dipaksa mundur dari turnamen karena satu pesawat dengan pasien terinfeksi Covid-19, sehingga semua atlet harus menjalani karantina.

Kendati itu regulasi resmi pemerintah Inggris, tetapi ada perlakuan berbeda yang diterapkan panitia All England dan BWF. Hal ini sempat menjadi pertanyaan Marcus, mengingat Tim Bulutangkis Indonesia sudah sempat menjalani tes PCR setiba di hotel dan hasilnya dinyatakan negatif.

Baca juga : Cegah Omicron, Wapres Minta Pintu Masuk Ke Indonesia Diperketat

BWF dan Panitia All England juga tidak memberlakukan tes ulang kepada atlet Merah Putih, sebagaimana yang terjadi dengan pemain Denmark, India, dan Thailand yang sempat diketahui positif Covid-19.

NOC Indonesia merasa harus berperan karena diatur dalam Olympic Charter (Piagam Olimpiade). Dalam poin 2.5 tentang misi dan peran NOC tertulis secara tegas bahwa NOC harus mengambil aksi melawan segala tindakan diskriminasi dan kekerasan di olahraga.

“Tapi yang sudah terjadi kan telah terjadi. Sekarang bagaimana kami, NOC Indonesia, PBSI, Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya. Saya katakan NOC Indonesia membuka pintu komunikasi dan saya juga tanya what next for Indonesia?” ungkap Okto.

“Tanggapan Presiden BWF adalah dia akan selalu memprioritaskan Indonesia. Termasuk, katanya terlihat di Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen yang terselenggara di Bali," tanbah Okto.

Baca juga : Top, Kopi Petani Hutan Sosial Indonesia Tembus Pasar Dunia

Sementara itu, Poul-Erick mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya. “Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya. Sebab, Indonesia dan bulutangkis selalu ada di hati saya,” kata Poul-Erick. [WUR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.