Uganda vs Mesir, The Pharaohs Bakal Impresif

RM.id  Rakyat Merdeka - Uganda harus menjalani laga berat di laga terakhir babak penyisihan Grup A, Piala Afrika 2019. Pasalnya, Uganda harus bersua tim tuan rumah, Mesir di Cairo International Stadium, Senin (1/7) dini hari WIB.

Peluang Uganda lolos ke babak kualifikasi masih terbuka lebar berkat hasil positif di dua laga awal. Sejauh ini, Uganda yang tidak diperhitungkan, sudah mengemas empat poin dari sekali menang dan sekali bermain imbang. Torehan tersebut membuat mereka nangkring di peringkat kedua, dan hanya tertinggal dua poin dari Mesir di peringkat teratas.

Bila berkaca dari catatan tersebut, Uganda sejatinya hanya butuh hasil imbang untuk bisa lolos ke babak kualifikasi. Mengingat, Zimbabwe yang menempati posisi ketiga baru mengoleksi satu angka, sementara calon lawannya yang akan dihadapi di waktu yang sama yakni Kongo, belum mengantongi angka alias masih nol.

Baca juga : Kamerun Vs Ghana Main Kaca Mata

Kendati demikian, secara materi pemain Mesir jelas jauh diunggulkan ketimbang Uganda. Terlebih, skuat berjuluk The Pharaohs ini memiliki bintang paling bersinar di Liga Primer Inggris musim lalu, Mohamed Salah.

Namun, meski banyak pesepak bola bintang, Mesir tetap harus berhati-hati dengan permainan cepat tim lawan. Apalagi, Uganda juga tengah dalam peforma on fire. Salah satu kemenangan Uganda bahkan diraih saat berhadapan dengan tim kuat Afrika, yakni Pantai Gading, dalam sebuah laga persahabatan pada 15 Juni 2019.

Mantan bek andalan timnas Mesir, Wael Gomaa menilai, meski Mesir bertabur bintang, tim asuhan Javier Aguirre masih berpotensi menelan kekalahan dari Uganda. Hal itu dikarenakan strategi yang digunakan masih jauh dari ekspektasi walau sudah memaksimalkan sejumlah pemain yang berlaga di Eropa.

Baca juga : Kolombia Vs Chili, Melanjutkan Misi Sapu Bersih

“Mesir memang menang, tapi dari segi strategi, belum maksimal. Strategi mereka masih mengandalkan Mohamed Salah dan Trezeguet di depan, Tarek Hamed di tengah, dan Ahmed Hegazi di belakang. Harusnya semua pemain dilibatkan,” kata Gomaa dikutip Daily News, kemarin.

Oleh sebab itu, Gomaa yang mengantungi 117 caps bersama timnas Mesir dan memenangi tiga gelar Piala Afrika secara beruntun pada 2006, 2008, dan 2010 menilai, taktik yang diter- apkan Aguirre tak lebih baik bila dibandingkan dengan pelatih sebelumnya, Hector Cuper.

Menurutnya, taktik yang diterapkan Aguirre tak akan membuat Mesir berkembang. “Taktik defensif lebih baik daripada yang kini diterapkan Aguirre. Dia juga sangat buruk dalam memilih starting line-up dan cadangan. Bila ini terus terjadi, timnas Mesir tidak akan pernah bisa berkembang,” tuturnya.

Baca juga : Salah Cetak Gol, Mesir Tembus Perempat Final

Terlepas dari kritik Gomaa, statistik Mesir di bawah asuhan Aguirre terbilang impresif. Mereka delapan kali menang dan hanya sekali kalah dalam 10 pertandingan. Meski begitu, Aguirre baru akan bisa membungkam kritik terhadap dirinya dengan membawa Mesir memenangi Piala Afrika untuk kali pertama sejak 2010.

Ini memang hanya target antara bagi pelatih asal Meksiko. Misi utamanya adalah merebut tiket ke putaran final Piala Dunia 2022. Tapi, kegagalan menjuarai turnamen ini bisa membuat Aguirre terdepak dari posisinya.

“Kami favorit juara Piala Afrika 2019. Saya hanya fokus pada turnamen ini dan terikat kontrak dengan Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA). Tapi, saya pasti hengkang jika tidak mampu meraih target bersama Mesir,” tutur Aguirre. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.