Dark/Light Mode

Investigasi Kelar, Komdis PSSI Siap Umumkan Kasus Bobotoh Wafat

Jumat, 24 Juni 2022 07:34 WIB
Suporter Persib alias bobotoh. (Foto : Ist)
Suporter Persib alias bobotoh. (Foto : Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Komite Disiplin (Komdis) PSSI merampungkan investigasi terhadap insiden meninggalnya dua suporter saat laga antara Persib Bandung dan Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada (17/6). Dalam waktu dekat, keputusan akan diambil.

Ketua Komdis PSSI Erwin Tobing menjelaskan dari invenstigasi yang dilakukan. Ada beberapa hal yang sudah sesuai prosedur namun ada juga yang diabaikan oleh panitia pelaksana.

Kelebihan Panitia Pelaksana Lokal di antaranya Koordinasi Pengamanan telah dilakukan semestinya dengan aparat keamanan sebelum pertandingan, menyiagakan mobil ambulance sebanyak 4 (empat unit) yang disiagakan dalam stadion 2 (dua) unit dan luar stadion 2 (dua) unit.

Selain itu, menyedikan tempat/ tenda istirahat dan MCK portable untuk pendukung tim tamu dari Persebaya, menyediakan makan untuk suporter dari Persebaya, melakukan imbauan-imbauan kepada pendukung tim tuan rumah Persib tentang ticket online, menyediakan layar lebar di luar stadion sebanyak 4 (empat titik).

Mencetak tiket sesuai ketentuan yang disepakati dengan aparat keamanan yaitu 15.066 tiket dari -/+ 38.000 kapasitas stadion, menyediakan tempat menonton untuk pendukung tim tamu Persebaya sebanyak 1.500 kuota.

Baca juga : Menyikapi Kenaikan Kasus Baru

Antisipasi yang cepat terhadap adanya korban dari pendukung tim tuan rumah Persib akibat berdesakan di pintu V dengan melakukan pertolongan pertama dengan ambulance dan di back up ambulance DOKPOL yang disiagakan di luar stadion.

Sementara beberapa kekurangan Panitia Pelaksana Lokal yakni Tidak melakukan penguraian masa pendukung tim tuan ruman Persib di saat terjadi antrean yang berdesakan di pintu masuk V.

Sosialisasi yang kurang terhadap pendukung tuan rumah Persib tentang disediakannya kuota masuk sejumlah 15.066 tiket sehingga pendukung Persib tetap hadir di stadion melebihi kapasitas tiket yang disediakan.

Pintu antrean masuk suporter tidak berjalan baik sehingga menghambat dan terjadinya penumpukan masa di pintu V.

Kurangnya antisipasi Panitia Pelaksana Lokal terhadap adanya pendukung tim tuan rumah yang sudah membeli tiket online, tetapi tidak bisa memasuki stadion.

Baca juga : Dongkrak Usaha Mikro Naik Kelas, Kemenkop UKM Siapkan Strategi Khusus

Kurangnya antisipasi terhadap oknum pendukung tim tuan rumah yang masuk tidak menggunakan tiket sehingga di dalam stadion terdapat -/+ tiga kali lipat prndukung tuan rumah Persib.

Kurang antisipsi terhadap penerangan di luar stadion tidak semestinya sehingga tampak kurang cahaya (cenderung gelap).

Adanya dugaan penjualan tiket online berupa selebaran kertas berisikan QR-Code tiket online di luar stadion pada saat hari pertandingan.

“Jadi tim investigasi sudah melaksanakan tugasnya. Poin poin di atas yang harus ditindaklanjuti,” kata Erwin.

Erwin pun setuju jika laga sisa lanjutan Piala Presiden Grup C kemudian dipindahkan ke Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, tanpa kehadiran penonton.

Baca juga : Garuda Muda Siap Robohkan Gajah Putih

Dalam waktu dekat, Komdis PSSI akan melakukan sidang untuk mengambil putusan terhadap insiden di GBLA itu.

“Ya tunggu saja putusannya. Kalau sudah ada putusan pasti akan kita sampaikan ke publik,” imbuh Erwin. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.