Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Zinedine Zidane dikabarkan bersedia menjadi pelatih Paris Saint Germain musim 2023/2024. Syaratnya, Neymar lebih dulu didepak dari Parc des Princes.
Menurut Zidane, mantan penyerang Barcelona asal Brazil itu bak duri dalam daging. Kehadirannya dianggap berpotensi merusak kesolidan tim. Menurut laporan Sky Sport, kemarin, keinginan Zidane kembali menukangi sebuah klub sepak bola pada musim 2023-24 lantaran ambisinya menjadi arsitek Timnas Prancis gagal terwujud, karena Didier Deschamps memperbarui kontrak bersama Les Bleus.
Tapi saat ini, sudah ada dua klub yang bisa menjadi pelabuhan Zidane. Selain kembali ke Real Madrid, eks playmaker Timnas Prancis ini juga berpeluang menjadi suksesor Christophe Galtier di PSG.
Baca juga : Dira Sugandi Harumkan Indonesia Lewat Teater Musikal Internasional
Zidane menyadari, pemilik PSG sangat mendambakan trofi Liga Champions yang belum pernah diraih sepanjang sejarah klub. Dia berpeluang mewujudkannya karena kisah manis yang pernah ditorehkan bersama Real Madrid.
Harus diakui, Zidane termasuk salah satu pelatih paling sukses di Liga Champions. Itu dibuktikan ketika membawa Real Madrid meraih hat-trick alias tiga gelar secara beruntun pada 2015-16, 2016-17 dan 2017-18.
Fakta tersaji ini membuat Zidane memegang kendali dalam proses negosiasi jika PSG benar-benar ingin mendaratkannya di Parc des Princes. Neymar bakal menjadi korban karena penyerang 31 tahun itu tak masuk rencana Zidane.
Baca juga : Ini Aturan Berbuka Puasa Di Transjakarta Dan MRT Jakarta
Menurut eks playmaker Real Madrid ini seperti dilansir Mundo Deportivo, Neymar menjadi perusak suasana tim. Neymar berada di posisi teratas daftar pemain yang harus dibuang, meski sang pemain terikat kontrak hingga Juni 2025.
Pembicaraan tentang kedatangan Zidane ini kian santer seiring performa buruk PSG sejak awal 2023 di bawah kendali Christophe Galtier. Ini membuat masa depan sang pelatih berada di ujung tanduk. Bahkan, media Perancis, L’Equipe, melaporkan manajemen memberikan ultimatum kepada Galtier.
Dua pertandingan ke depan ketika tandang ke Nice dan menjamu Lens menjadi ujian baginya. Para petinggi PSG sangat kecewa dengan apa yang diraih PSG setelah dipastikan tersingkir dari ajang Coupe de France dan Liga Champions 2022-23.
Baca juga : Puasa Ramadhan, Skuad Persija Latihan Malam Hari
Saat ini, PSG memuncaki klasemen sementara Ligue 1 dengan koleksi 66 poin. Tetapi sang juara bertahan mendapat tekanan hebat dari Lens dan Marseille di urutan 2-3, yang hanya terpaut enam poin.
Nah, pertandingan melawan Nice pada Sabtu (8/4/2023), termasuk krusial karena sepekan kemudian, mereka menjamu Lens yang merupakan rival terdekat. Hanya kemenangan dalam dua laga itu yang mungkin bisa membuat Galtier bertahan setidaknya sampai akhir musim. Jika tidak, dia bakal lengser sebelum akhir musim dan Zidane bisa datang lebih awal dari rencana. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya