Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kata Lionel Messi Usai Argentina Keok Di Laga Perdana Olimpiade
- Argentina Vs Irak, Tim Tango Dilarang Mengeluh
- Ini Penjelasan RSCM Soal 60 Anak Yang Jalani Cuci Darah
- Gempa Terkini M 3,9 Guncang Kuningan, Getaran Terasa Hingga Ciamis dan Banjar
- KCIC Tambah Jumlah Perjalanan Whoosh Jadi 62 Per Hari Tahun Depan
PSSI Ambil Kebijakan Jeda Kompetisi
Erick: Demi Jaga Timnas Dan Klub
Senin, 1 April 2024 06:40 WIB
![Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (Foto: PSSI) Ketua Umum PSSI Erick Thohir. (Foto: PSSI)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengambil kebijakan jeda kompetisi selama Piala Asia U-23. Langkah itu diambil untuk menjaga kepentingan Tim Nasional (Timnas) dan klub Liga 1.
PSSI dan operator Liga, PT Liga Indonesia Baru (LIB), memutuskan untuk menunda pelaksanaan pekan ke-31 kompetisi Liga 1 2023/2024 dengan dasar kepentingan Timnas U-23 yang akan bermain di Piala Asia U-23 pada 15 April sampai 3 Mei, atau hingga selesai.
Hal itu ditegaskan melalui surat PSSI dengan nomor 1367/ UDN/815/III-2024 perihal surat penundaan Liga 1 2023/2024, tertanggal 30 Maret. Musim reguler Liga 1 2023/2024 telah memainkan 30 pekan pertandingan dan menyisakan empat laga lagi.
Baca juga : KPK Pastikan Jerat Pidana Sang Direktur
Dengan kebijakan tersebut diambil agar Timnas U-23 bisa konsentrasi penuh di Piala Asia U-23, sekaligus klub tidak kehilangan kekuatan utamanya di fase penting kompetisi.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menegaskan, Timnas maupun kompetisi sama pentingnya. Oleh karena itu, kebijakan terbaik harus diambil. Erick ingin agar letupan prestasi Timnas di level internasional bisa selaras dengan kompetisi yang mengakomodir seluruh klub.
“Sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia, PSSI tentu punya kewajiban untuk mempersiapkan timnas dan juga membela kepentingan klub. Oleh karenanya kebijakan jeda sementara kompetisi selama Piala Asia U-23 adalah sebuah langkah serta solusi yang terbaik,” ujar Erick kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).
Baca juga : Merasa Manuver Politiknya Ditekan, Banteng Mulai Gelisah
Menteri BUMN ini memahami, saat ini banyak klub yang sedang memasuki agenda krusial di kompetisi. Klub sedang dihadapkan pada agenda yang sangat ketat. Ada tim yang sedang bersaing untuk masuk babak championship, ada sebagian tim bersaing di papan tengah, dan ada pula yang sedang berjuang dan lolos dari jurang degradasi.
“Kebijakan jede agar tak ada ruang bahwa pemanggilan pemain ke Timnas merugikan klub. Oleh karenanya, dispensasi serta perlakuan yang adil mesti diberikan kepada setiap klub,” tegas Erick.
Erick mengatakan, liga sejak awal telah memberi dispensasi kepada klub yang pemain U- 23-nya dipanggil Timnas. Ini seperti perlakuan bahwa klub yang pemainnya dipanggil bisa tidak menggunakan syarat penggunaan pemain U-23.
Baca juga : China Gercep Rangkul Prabowo
Saat ini, kata Erick, jeda sementara kompetisi adalah solusi terbaik demi perlakuan yang sama. Dengan liga dijeda, diharapkan Erick, pelatih Shin Tae-Yong bisa memanggil skuat terbaiknya. Dengan skuat terbaik yang ada, momentum Timnas yang sedang sangat baik bisa terjaga. Apalagi Timnas sedang mendapat tren positif yang tentu masyarakat sepak bola yang sudah memimpikan prestasi Timnas.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya