Dark/Light Mode

PSSI Ambil Kebijakan Jeda Kompetisi

Erick: Demi Jaga Timnas Dan Klub

Senin, 1 April 2024 06:40 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Tho­hir. (Foto: PSSI)
Ketua Umum PSSI Erick Tho­hir. (Foto: PSSI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengambil kebijakan jeda kompetisi selama Piala Asia U-23. Langkah itu diambil untuk menjaga kepentingan Tim Nasional (Timnas) dan klub Liga 1.

PSSI dan operator Liga, PT Liga Indonesia Baru (LIB), memu­tuskan untuk menunda pelak­sanaan pekan ke-31 kompetisi Liga 1 2023/2024 dengan dasar kepentingan Timnas U-23 yang akan bermain di Piala Asia U-23 pada 15 April sampai 3 Mei, atau hingga selesai.

Hal itu ditegaskan melalui surat PSSI dengan nomor 1367/ UDN/815/III-2024 perihal surat penundaan Liga 1 2023/2024, tertanggal 30 Maret. Musim reguler Liga 1 2023/2024 telah me­mainkan 30 pekan pertandingan dan menyisakan empat laga lagi.

Baca juga : KPK Pastikan Jerat Pidana Sang Direktur

Dengan kebijakan tersebut diambil agar Timnas U-23 bisa konsentrasi penuh di Piala Asia U-23, sekaligus klub tidak ke­hilangan kekuatan utamanya di fase penting kompetisi.

Ketua Umum PSSI Erick Tho­hir menegaskan, Timnas mau­pun kompetisi sama pentingnya. Oleh karena itu, kebijakan ter­baik harus diambil. Erick ingin agar letupan prestasi Timnas di level internasional bisa selaras dengan kompetisi yang menga­komodir seluruh klub.

“Sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia, PSSI tentu punya kewajiban untuk mempersiapkan timnas dan juga mem­bela kepentingan klub. Oleh kare­nanya kebijakan jeda sementara kompetisi selama Piala Asia U-23 adalah sebuah langkah serta solusi yang terbaik,” ujar Erick kepada wartawan, Minggu (31/3/2024).

Baca juga : Merasa Manuver Politiknya Ditekan, Banteng Mulai Gelisah

Menteri BUMN ini mema­hami, saat ini banyak klub yang sedang memasuki agenda krusial di kompetisi. Klub sedang diha­dapkan pada agenda yang sangat ketat. Ada tim yang sedang ber­saing untuk masuk babak cham­pionship, ada sebagian tim bersaing di papan tengah, dan ada pula yang sedang berjuang dan lolos dari jurang degradasi.

“Kebijakan jede agar tak ada ruang bahwa pemanggilan pemain ke Timnas merugikan klub. Oleh karenanya, dispensasi serta per­lakuan yang adil mesti diberikan kepada setiap klub,” tegas Erick.

Erick mengatakan, liga sejak awal telah memberi dispensasi kepada klub yang pemain U- 23-nya dipanggil Timnas. Ini seperti perlakuan bahwa klub yang pemainnya dipanggil bisa tidak menggunakan syarat peng­gunaan pemain U-23.

Baca juga : China Gercep Rangkul Prabowo

Saat ini, kata Erick, jeda semen­tara kompetisi adalah solusi ter­baik demi perlakuan yang sama. Dengan liga dijeda, diharapkan Erick, pelatih Shin Tae-Yong bisa memanggil skuat terbaiknya. Dengan skuat terbaik yang ada, momentum Timnas yang sedang sangat baik bisa terjaga. Apalagi Timnas sedang mendapat tren positif yang tentu masyarakat sepak bola yang sudah memimpi­kan prestasi Timnas.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.