Dark/Light Mode

Prihatin Nasib Inter, Fritz Simanjuntak: Beda Jauh Dengan Masa Erick Thohir

Senin, 20 Mei 2024 09:21 WIB
Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak (Foto: Istimewa)
Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengamat olahraga Fritz Simanjuntak memastikan, mengelola klub sepak bola level dunia bukanlah perkara murah. Ukuran keberhasilannya, bukanlah faktor prestasi semata. Di luar itu, aspek manajerial dan bisnis yang dikeloa dengan stabil juga menjadi unsur utama yang harus diperhatikan.

Ini artinya, investasi di klub sepakbola harus punya perspektif jangka panjang, karena menghadapi banyak tantangan.

Hal itu disampaikan Fritz, mengomentari kabar buruk yang tengah menimpa Inter Milan. Klub berjuluk Il Nerazzurri itu akan berganti kepemilikan pasca memenangkan gelar scudetto ke-20 di musim 2023/2024.

Pemilik sekarang, Suning Group gagal melunasi utang dan masih memiliki pinjaman sebesar 395 juta euro kepada Oaktree Capital, yang jatuh tempo pada 20 Mei 2024.

Baca juga : Perempuan Haid Tetap Dianjurkan Datang ke Lapangan Salat Idul Fitri

Dari jumlah tersebut, sebanyak 275 juta euro di antaranya merupakan utang pokok. Sisanya, bunga selama tiga tahun.

“Sedih setelah mengetahui hal itu. Sebab, Inter Milan sangat dekat dengan masyarakat kita. Apalagi, klub ini pernah dimiliki Erick Thohir, yang kini menjabat Umum PSSI," kata Fritz, Minggu (19/5/2024).

Dia pun membandingkan Inter Milan di era Erick Thohir, yang kala itu berada dalam kondisi rugi, menjadi punya nilai tinggi.

Fritz menilai, Erick cukup konservatif dalam mengelola, tetapi mampu menjamin stabilitas masa depan klub. Termasuk, dari sisi finansial. Kuncinya, stabilitas.

Baca juga : Prihatin Situasi Gaza, Dubes Kanada Dorong Gencatan Senjata

"Sesuai janji kepada investor lain, Erick Thohir berhasil membawa Inter Milan promosi ke Championship,” jelas Fritz.

Berbagai sumber berita di Italia menyebutkan, Steven Zhang selaku pemilik Inter sudah berupaya keras untuk mencari pinjaman ke berbagai pihak untuk melunasi utang tersebut. Namun di sisi lain, Zhang juga harus menginvestasikan uang pemasukan klub, agar Inter tetap kompetitif.

Sesuai kesepakatan saat pinjaman diberikan pada tahun 2021, Oaktree memiliki hak untuk mengambil alih kepemilikan saham Suning di Nerazzurri.

Laporan media Il Sole 24 Ore mengungkap, Oaktree siap memulai proses pengambilalihan Inter, segera setelah Suning gagal memenuhi kewajiban mereka.

Baca juga : Iperindo: Kebutuhan SDM Industri Perkapalan Jauh Panggang Dari Api

Laporan itu juga menyebut, tak pernah ada indikasi bahwa perusahaan asal Amerika Serikat yang tidak berkecimpung di bisnis sepak bola ini berniat untuk menjadi pemilik baru Inter.

Oaktree justru berniat  menjual klub dengan cepat.

"Mudah-mudahan, investor baru bisa kembali membawa klub Inter Milan, baik secara finansial atau prestasi, seperti yang dilakukan Erick Thohir," harap Fritz.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.