Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Integritas Tenis Internasional (International Tennis Integrity Agency/ ITIA) menjatuhkan hukuman kepada petenis putri nomor dua dunia, Iga Swiatek. Petenis Polandia itu diskorsing selama satu bulan karena gagal dalam tes doping.
Berdasarkan Program Anti Doping Tenis, Swiatek dinyatakan positif menggunakan zat terlarang Trimetazidine (TMZ). Pengambilan sampel Swiatek dilakukan saat berada di luar kompetisi pada Agustus 2024.
ITIA menerima bahwa hasil tes positif itu disebabkan kontaminasi obat bebas yang diatur (𝘮𝘦𝘭𝘢𝘵𝘰𝘯𝘪𝘯), yang diproduksi dan dijual di Polandia.
Swiatek mengkonsumsi obat itu untuk mengatasi 𝘫𝘦𝘵 𝘭𝘢𝘨 dan masalah tidur. Dikatakan, pelanggaran tersebut tidak disengaja.
Baca juga : Vicky Shu, Legowo Kalah Pilkada
Dalam pertanyaan di laman resminya, Jumat (29/11/2024), ITIA menyebut, tingkat kesalahan sang petenis dianggap berada pada batas terendah. Atau dengan kata lain, tidak ada kesalahan atau kelalaian signifikan.
“Produk yang terkontaminasi adalah obat bebas yang diatur di negara asal dan tempat pembelian pemain,” demikian pernyataan ITTA.
ITIA memberikan sanksi skorsing selama satu bulan kepada Swiatek. Lalu, pada 27 November 2024, petenis yang saat ini menduduki peringkat kedua tunggal putri itu secara resmi mengakui ADRV dan menerima sanksi tersebut.
Swiatek diskors sementara mulai 12 September hingga 4 Oktober. Tidak mengikuti tiga turnamen, yang dihitung sebagai bagian dari sanksi.
Baca juga : Rakyat Jenuh dengan Politik
Selain itu, petenis ini juga kehilangan hadiah uang dari 𝘊𝘪𝘯𝘤𝘪𝘯𝘯𝘢𝘵𝘪 𝘖𝘱𝘦𝘯. Turnamen yang diadakan setelah tes tersebut.
Asosiasi Tenis Wanita (WTA) membenarkan keputusan ITIA. Namun, sepenuhnya mendukung Swiatek untuk melalui masa sulit tersebut. Menurut WTA, insiden yang tidak menguntungkan tersebut menyoroti tantangan yang dihadapi para atlet dalam menavigasi penggunaan obat-obatan dan suplemen.
“WTA tetap teguh dalam dukungan kami untuk olahraga yang bersih dan proses yang ketat yang melindungi integritas kompetisi,” demikian pernyataan WTA.
Mereka juga menekankan, para atlet harus mengambil setiap tindakan pencegahan untuk memverifikasi keamanan dan kepatuhan semua produk yang mereka gunakan. Karena paparan yang tidak disengaja terhadap zat terlarang dapat memiliki konsekuensi yang signifikan.
Baca juga : Gibran Temui Korban Banjir
Lebih lanjut, WTA menegaskan akan terus bekerja sama dengan para atlet untuk memberikan pendidikan dan sumber daya yang memberdayakan para atlet.
“Untuk membuat keputusan yang tepat dan mempertahankan standar integritas tertinggi dalam olahraga kami,” pungkasnya.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya