Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS

RM.id Rakyat Merdeka - Tidak hanya Yamal, Inzaghi memuji seluruh pemain Barcelona yang sensasional. Para pemain Inter dinilai lebih siap menghadapi laga krusial.
Drama semifinal Liga Champions antara Inter Milan dan Barcelona bagaikan kemenangan sepakbola. Selain adu gaya total dan counter attack, total ada 13 gol yang tercipta dalam dua leg. Ini sejarah dalan semifinal Liga Champions.
Pada leg kedua di Giuseppe Meazza, dinihari kemarin WIB, kedua tim mentas dengan agregat 3-3 dari leg pertama di Catalan.
Sebagai tuan rumah, Inter Milan memimpin 2-0 di babak pertama atas gol Lautaro Martinez dan Hakan Calhanoglu (penalti). Barcelona kemudian membalikkan keadaan di paruh kedua berkat gol Eric Garcia, Dani Olmo, dan Raphinha.
Namun kemenangan di depan mata Barcelona buyar gegara gol Francesco Acerbi di injury time. Skor berubah 3-3 dan pertandingan dilanjutkan ke babak tambahan.
Baca juga : Jennifer Coppen: Justin Hubner Cuma Teman
Dalam extra-time, Davide Frattesi mencetak gol buat Inter. Barcelona berusaha mengejar, tapi ketangguhan kiper lawan, Yann Sommer, di bawah mistar sukses meredam Lamine Yamal cs. Inter menang 4-3!
Skor tersebut mengantarkan Inter Milan ke final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir. Si Ular juga mengandaskan mimpi Barcelona meraih treble winners.
“Kami bermain dengan kekuatan kami sendiri. Kami tidak arogan, kami hanya mencoba memaksimalkan apa yang kami punya. Beberapa pemain seperti Lautaro, Dumfries, dan Frattesi tidak 100 persen fit, jadi kami harus bermain dengan hati,” ujar pelatih Inter Simone Inzaghi.
Eks pelatih Lazio itu mengakui bahwa performa Inter ini istimewa, mengingat skuad mereka memiliki anggaran terkecil dibanding tujuh klub lainnya yang tampil di perempat final.
Soal pemain lawan, Inzaghi tak hanya terkesan pada Lamine Yamal, winger muda Barcelona yang tampil menonjol, tetapi justru menunjuk nama lain sebagai pemain paling impresif.
Baca juga : Ada Sambal Terong & Tempe, Jemaah Haji Dimanjakan Makanan Nusantara
“Banyak yang bicara soal Yamal, tapi yang membuat saya benar-benar terkesan adalah Frenkie de Jong. Cara dia mengatur tempo, akurasi umpan, dan kontrol bola sangat luar biasa. Saya tak akan menukar pemain saya dengan siapa pun, tapi De Jong benar-benar sensasional di dua leg ini,” jelas Inzaghi.
Denzel Dumfries menambahkan, La Beneamata pantas ke final karena penampilan luar biasa dalam dua leg.
“Pertandingan yang gila lagi! Tujuh gol hari ini. Luar biasa,” kata wingback asal Belanda itu.
“Kami berjuang sampai akhir sangat bangga dengan cara kami berusaha hari ini. Secara keseluruhan, saya sangat senang kami melaju ke final,” tandasnya.
Inter kini tinggal akan menghadapi pemenang antara Arsenal dan Paris Saint-Germain di partai final Liga Champions yang akan berlangsung di Allianz Arena, Munich, pada 31 Mei 2025.
Baca juga : Prabowo: Kita Selalu Dipecah Belah
Sementara itu, pelatih Barcelona Hansi Flick menilai pasukannya kalah karena masih kurang pengalaman. Sebaliknya Inter, dihuni banyak pemain senior yang sudah memiliki banyak jam terbang untuk menghadapi laga krusial.
“Saya tahu semua orang kecewa sekarang. Kami telah berinvestasi banyak dalam pertandingan ini,” jelas Flick. “Secara pribadi, saya bangga dengan tim saya, yang telah memberikan segalanya. Kami akan kembali musim depan untuk mencoba memenangkan Liga Champions (2025-2026),” tambahnya.
Berbekal hasil di semifinal itu, Flick mau Barcelona belajar banyak. Sebab ia akan memperkuat Barcelona semakin hebat lagi dan bisa mengangkat trofi si Kuping Besar. [JON]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya