Korban Pelecehan Pelatih Basket

RM.id  Rakyat Merdeka - Keputusan Ilima-Lei Macfarlane menjadi petarung Mixed Martial Arts (MMA) akhirnya terkuak. Yaitu disebabkan kasus pelecehan seksual yang diterimanya saat masih duduk di bangku sekolah.

Saat itu, Ilima yang merupakan juara bertahan kelas terbang wanita di ajang Bellator MMA masih berusia 12 tahun dan aktif di ekstrakurikuler basket sekolah. Tapi, setelah pelatih basketnya bernama Dwayne Yuen melakukan perbuatan mesum terhadap dirinya, Ilima-Lei langsung memutuskan berhenti dari basket dan memilih menekuni dunia gulat.

Baca juga : Tim Manggala LHK Lakukan Pencegahan Karhutla dan Corona

“Saya sebenarnya ingin sekali jadi atlet basket. tapi karena kasus itu minat saya hilang, dan akhirnya memilih gulat,” kata Ilima-Lei Macfarlane seperti dilansir dari laman MMA Junkie, kemarin.

Ilima yang meraih gelar juara kelas berat perdananya pada November 2017 lalu mengaku, saat ini dirinya bersama saudara kandungnya, Mahina Macfarlane Souza serta seorang mantan siswi sekolahnya, telah melaporkan dan menggugat Yuen ke pengadilan Honolulu, Hawaii atas perlakuan bejat mantan pelatihnya.

Baca juga : Gara-gara Corona, Arisan Keluarga Pun Jadi Kaku

“Dalam gugatan itu kami menuduh Yuen telah memaksa para siswi untuk menyentuh alat kelaminnya, mengirimkan foto sensual serta mengiming-iming uang untuk tindakan seksual tersebut. Kasus ini kami ungkit agar tak ada kasus sama di kemudian hari,” tutur Ilima. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.